BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Perang Dagang AS-China Buat IHSG Jeblok, 3 Reksadana Saham Ini Masih Untung

Bareksa13 Mei 2019
Tags:
Perang Dagang AS-China Buat IHSG Jeblok, 3 Reksadana Saham Ini Masih Untung
Pegawai melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/11/2018). Pergerakan IHSG pada Jumat (9/11), ditutup melemah 1,72 persen ke level 5.874,15 dari posisi penutupan perdagangan kemarin di level 5.976,806. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Sepanjang pekan lalu atau pekan kedua Mei 2019 IHSG tercatat anjlok 1,75 persen secara mingguan ke level 6.209

Bareksa.com - Kinerja pasar saham Indonesia sepanjang pekan kemarin atau pekan kedua Mei 2019 cukup mengecewakan. Pasalnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat anjlok 1,75 persen secara mingguan ke level 6.209,12 pada penutupan perdagangan Jumat (10/05/2019).

Faktor perekonomian global dan kondisi makro dari dalam negeri menyebabkan tekanan hebat untuk IHSG. Dari Global, Amerika Serikat (AS) secara resmi memberlakukan tarif impor barang-barang dari China senilai US$200 miliar menjadi 25 persen dari sebelumnya 10 persen, Jumat (10/05/2019). China dianggap mundur dari komitmen yang dibangun dalam beberapa perundingan sebelumnya.

Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengumumkan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) Indonesia kuartal I 2019 mencapai US$6,96 miliar, atau setara dengan 2,6 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Promo Terbaru di Bareksa

Defisit tersebut lebih dalam dari kuartal I 2018 yang senilai US$5,19 miliar atau 2,01 persen dari PDB. Rilis data tersebut bertepatan dengan pemberlakuan tarif dagang AS sehingga makin menekan IHSG yang kinerjanya hampir minus sepanjang tahun berjalan.

Meskipun transaksi berjalan minus, secara umum Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal I 2019 masih surplus sebesar US$ 2,4 miliar, jauh lebih baik ketimbang kuartal I 2018 yang defisit US$ 3,9 miliar.

Illustration
Sumber: Bareksa

Di samping itu, kondisi tersebut turut menekan kinerja reksadana saham secara umum, di mana indeks reksadana saham mencatatkan penurunan 1,75 persen dan indeks reksadana saham syariah mencatatkan penurunan 1,93 persen dalam periode yang sama.

Illustration
Sumber: Bareksa

Namun di tengah kondisi yang kurang menguntungkan tersebut, tercatat masih ada tiga produk reksadana saham yang dijual Bareksayang mampu membukukan kinerja positif serta mengalahkan kinerja ketiga tolok ukur (benchmark) tersebut pada pekan kemarin. Berikut ulasannya :

Sucorinvest Sharia Equity Fund

Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik pertama sepanjang pekan lalu ditempati oleh Sucorinvest Sharia Equity Funddengan kenaikan 2,56 persen.

Illustration
Sumber: Bareksa

Sucorinvest Sharia Equity Fund bertujuan untuk mengoptimalkan tingkat keuntungan dalam jangka panjang pada saham berbasis syariah dengan melakukan investasi minimum 25 persen dari net asset value (NAV) diinvestasikan pada saham-saham berkapitalisasi kecil – menengah yang memiliki pertumbuhan bisnis yang baik.

Adapun arahan kebijakan investasinya yaitu :

• Minimum 80 persen dan Maksimum 100 persen pada efek ekuitas - syariah
• Minimum 0 persen dan Maksimum 20 persen pada Instrumen pasar uang

Melansir fund fact sheet per April 2019, berikut beberapa saham yang menjadi top holdings dari Sucorinvest Sharia Equity Fund :
• PT Aneka Tambang Tbk
• PT BISI International Tbk
• PT Buyung Poetra Sembada Tbk
• PT KMI Wire & Cable Tbk
• PT Samindo Resources Tbk

Produk yang dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management ini, hingga April 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp288,29miliar.

Sucorinvest Sharia Equity Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 08 November 2013 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Sucorinvest Maxi Fund

Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik kedua sepanjang pekan lalu ditempati oleh Sucorinvest Maxi Fund dengan return 0,93 persen.

Illustration
Sumber: Bareksa

Sucorinvest Maxi Fund Bertujuan untuk memberikan apresiasi modal dan tingkat keuntungan yang optimal dalam jangka panjang dengan mengkapitalisasi pasar modal indonesia.

Arahan kebijakan investasinya yaitu :

• Minimum 80 persen dan maksimum 100 persen pada efek bersifat saham
• Minimum 0 persen dan maksimum 20 persen pada instrumen pasar uang

Melansir fund fact sheet per April 2019, berikut beberapa saham yang menjadi top holdings dari Sucorinvest Maxi Fund :

• PT Aneka Tambang Tbk
• PT BISI International Tbk
• PT Buyung Poetra Sembada Tbk
• PT KMI Wire & Cable Tbk
• PT Samindo Resources Tbk

Produk yang juga dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management ini, hingga April 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp118,19 miliar.

Sucorinvest Maxi Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 1 Oktober 2014 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

HPAM Ultima Ekuitas 1

Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik ketiga sepanjang pekan lalu ditempati oleh HPAM Ultima Ekuitas 1 dengan kenaikan 0,40 persen.

Illustration
Sumber: Bareksa

HPAM Ultima Ekuitas 1 bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan nilai investasi yang agresif dan optimal dalam jangka panjang dengan melakukan investasi ke dalam instrumen investasi secara aktif pada saham-saham yang telah dijual dalam penawaran umum dan/atau dicatatkan di Bursa Efek dan/atau efek bersifat utang dan/atau instrumen pasar uang dan/atau kas dan setara Kas.

Arahan kebijakan investasinya yaitu 8 persen hingga 100 persen dalam ekuitas dan antara 0 persen hingga 20 persen dalam efek bersifat hutang dan instrumen pasar uang

Melansir fund fact sheet per April 2019, berikut beberapa saham yang menjadi top holdings dari HPAM Ultima Ekuiras 1 :

• PT Surya Semesta Internusa Tbk
• PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
• PT Barito Pacific Tbk.
• PT AKR Corporindo Tbk
• PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Produk yang juga dikelola oleh PT Henan Putihrai Asset Management ini, hingga April 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp1,49 triliun.

HPAM Ultima Ekuitas 1 dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp500.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 7 Desember 2009 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,58

Up0,49%
Up3,72%
Up0,04%
Up4,75%
Up18,40%
-

Capital Fixed Income Fund

1.792,73

Up0,56%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,95%
Up16,60%
Up40,13%

I-Hajj Syariah Fund

4.871,33

Up0,59%
Up3,20%
Up0,03%
Up6,16%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,73

Up0,53%
Up3,64%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147

Up0,31%
Up2,63%
Up0,03%
Up4,97%
Up14,27%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua