Apa Saja Keunggulan Reksadana Syariah Dibanding Konvensional?
Reksadana syariah dinilai lebih menguntungkan dan halal dibandingkan investasi di reksadana konvensional
Reksadana syariah dinilai lebih menguntungkan dan halal dibandingkan investasi di reksadana konvensional
Bareksa.com - Beberapa tahun belakangan ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets banyak digemari oleh para pemilik modal untuk mengembangkan dana yang mereka miliki.
Masyarakat mulai semakin paham dengan pengelolaan keuangan dan investasi, serta semakin pandai dalam menilai dan mengendalikan risiko investasi yang mereka lakukan. Salah satu yang juga mulai banyak digemari yaitu reksadana syariah, mengingat posisi Indonesia yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam.
Jika kita melihat mundur ke belakang, sekitar tahun 1990-an Indonesia baru mengenal kegiatan perbankan syariah. Tujuh tahun kemudian, produk syariah di pasar modal mulai diperkenalkan dengan ditandai munculnya produk reksadana syariah.
Investasi reksadana syariah dilirik sebagai alternatif dari investasi reksadana konvensional. Sebab reksadana syariah dinilai lebih menguntungkan, halal dan bebas riba dibandingkan investasi di reksadana konvensional.
Akibat keuntungan yang dirasakan dari investasi reksadana syariah, investor menjadi lebih sangat percaya untuk beralih kepada investasi reksadana syariah ini. Jika memang benar menguntungkan, kira-kira apa saja keuntungan reksadana syariah yang membuat orang mau beralih kepada investasi reksadana syariah?
Secara umum, berikut beberapa perbandingan antara reksadana syariah dengan konvensional.
No |
Reksadana Syariah |
Reksadana Konvensional |
---|---|---|
1 |
Dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah dan diawasi oleh DPS (Dewan Pengawas Syariah) bersama dengan OJK. |
Dikelola berdasarkan prinsip kontrak investasi kolektif dan hanya diawasi oleh OJK. |
2 |
Terdapat proses cleansing. |
Tidak terdapat proses cleansing. |
3 |
Jenis saham perusahaan harus sesuai dengan prinsip syariah. |
Jenis saham perusahaan tidak harus sesuai prinsip syariah. |
4 |
Pembagian keuntungan antara pemodal dan manajer investasi berdasarkan proporsi yang telah ditentukan. |
Pembagian keuntungan antara pemodal dan manajer investasi berdasarkan perkembangan suku bunga. |
5 |
Manajer investasi tidak menanggung kerugian selama tidak lalai, artinya yang menanggung kerugian adalah pemodal. |
Manajer investasi juga menanggung risiko karena berdasarkan prinsip kolektivitas. |
Di samping itu, reksadana syariah juga memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
1. Halal
Reksadana syariah menggunakan prinsip pengelolaan investasi syariah, sehingga investor dan penanam modal akan terjamin dengan perputaran uang yang halal. Perputaran uang halal ini dijamin karena reksadana syariah berpedoman dengan cara-cara dan syarat yang mengikuti hukum serta ketentuan dari Islam.
Investasi syariah didahului dengan akad alias perjanjian dari kedua pihak, serta dibahas terlebih dahulu dan diusahakan agar terhindar dari hal-hal yang diharamkan oleh syariat Islam. Karena itu, antara pihak-pihak yang berinvestasi maupun yang menanamkan modal dapat merasa aman.
2. Jelas
Karena reksadana syariah berprinsip pada tata cara dan hukum yang disyariatkan oleh Islam, maka reksadana syariah berpedoman pada kejelasan setiap ketentuan yang tertera. Kejelasan ini dimaksudkan agar setiap pihak yang berinvestasi mendapatkan kepastian serta keterangan yang jelas sebelum memulai atau menjalankan investasi.
Kejelasan ini juga berguna untuk menghindarkan fitnah kepada masing-masing pihak selama investasi berlangsung. Kedua pihak juga berhak untuk mendiskusikan hal-hal yang sangat kritis dan rawan di dalam proses persetujuan investasi.
3. Tidak Ada Praktik yang Diharamkan
Praktik riba, gharar dan maisyir adalah praktik yang paling dihindari oleh investasi yang berbasiskan syariah. Praktik riba, gharar dan maisyir merupakan praktik yang sangat sering ditemukan di dunia investasi konvensional.
Pihak penanam modal tidak mendapatkan kejelasan mengenai keuntungan, kerugian maupun kesepakatan-kesepakatan yang ada pada kedua belah pihak. Yang menjadi kekhawatiran adalah ketika investasi sudah diselesaikan, masih ada tertinggal masalah di antara kedua pihak, yang terjadi di kemudian hari.
Masalah-masalah tersebut seharusnya diselesaikan saat investasi sedang berjalan, namun karena tidak adanya kepastian dan ada praktik riba, gharar dan maisyir yang terselubung,
Kesepakatan tersebut menjadi tertinggal dan tidak mempunyai kejelasan. Di masa yang akan datang, masalah-masalah tersebut malah akan mendatangkan kerugian yang besar. Karena itu, praktik semacam ini sangat dihindari oleh investasi reksadana syariah.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Untuk diketahui, perusahaan teknologi dengan marketplace terdepan di Indonesia, Tokopedia, bekerja sama dengan marketplace finansial yang juga terdepan di Indonesia, Bareksa, meluncurkan produk reksadana syariah, Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra, yang dikelola oleh PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI).
Berdasarkan data Bareksa, pada Februari 2019, industri reksadana syariah mencatatkan dana kelolaan (AUM) Rp36,83 triliun atau meningkat 21,63 persen dibandingkan Februari 2018 yang mencapai Rp30,28 triliun. Namun, bila dibandingkan dengan industri secara keseluruhan, reksadana syariah baru berkontribusi 7,07 persen dari industri reksadana Indonesia dengan jumlah reksadana sebanyak 134 produk.
Artikel lengkap mengenai kerja sama antara Tokopedia dan Bareksa bisa dibaca di sini
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.