IHSG Melemah pada Februari, 5 Reksadana Saham Ini Tetap Tahan Banting & Juara

Bareksa • 04 Mar 2019

an image
Ilustrasi investor trader sedang memantau pergerakan investasi saham reksadana secara online melalui hp, smartphone dan komputer laptop

Indeks reksadana saham negatif 2,18 persen MoM dan indeks reksadana saham syariah minus 2,19 persen MoM pada Februari

Bareksa.com - Perdagangan bulan Februari 2019 resmi berlalu, pasar saham Indonesia mengalami sedikit kontraksi di bulan kedua pada tahun ini dikarenakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah 1,37 persen month on month (MoM) sepanjang bulan lalu.

Bahkan saat mengakhiri perdagangan hari terakhir di bulan Februari 2019 (Kamis, 28/02/2019), IHSG ditutup anjlok 1,26 persen dengan berakhir di level 6.443,35. Namun jika dilihat sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan kemarin (year to date/YtD), IHSG masih tercatat naik 4,02 persen.

Terkoreksinya kinerja bursa saham domestik sepanjang bulan lalu, turut menekan kinerja reksadana saham secara umum yang tergambar dari melemahnya indeks reksadana saham 2,18 persen MoM dan indeks reksadana saham syariah 2,19 persen MoM.


Sumber: Bareksa

Namun di tengah pelemahan kinerja IHSG serta reksadana saham secara umum, terdapat produk-produk reksadana saham yang dijual Bareksa yang masih mampu menghasilkan kinerja positif sepanjang bulan Februari.

Berdasarkan data Bareksa, lima reksadana saham yang dijual Bareksa dengan imbal hasil (return) tertinggi secara MoM (Periode 1 Februari 2019 – 28 Februari 2019), bisa memberikan untung dari 1,8 hingga 3,9 persen MoM.

Berikut ulasan 5 produk reksadana saham yang menjadi juara pada Februari 2019 dari sisi return-nya:

1. Simas Syariah Unggulan

Reksadana saham yang menjadi juara pada bulan Februari 2019 ditempati oleh Simas Syariah Unggulan dengan return 3,9 persen MoM. Produk yang dikelola oleh PT Sinarmas Asset Management ini, hingga Januari 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp123,13 miliar.


Sumber: Bareksa

Simas Syariah dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp200 ribu. Produk yang diluncurkan sejak 8 Agustus 2014 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

2. Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS

Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik nomor dua pada Februari 2019 ditempati oleh Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS dengan return 2,31 persen MoM. Produk yang dikelola oleh PT Manulife Asset Management ini, hingga Januari 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) US$430,31juta.


Sumber: Bareksa

Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal US$10 ribu. Produk yang diluncurkan sejak 15 Februari 2016 ini bekerja sama dengan bank kustodian Citibank N.A.

3. Shinhan Equity Growth

Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik nomor tiga pada Februari 2019 ditempati oleh Shinhan Equity Growth dengan return 1,27 persen MoM. Produk yang dikelola oleh PT Shinhan Asset Management ini, hingga Januari 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp32,85 miliar.


Sumber: Bareksa

Shinhan Equity Growth dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100 ribu saja. Produk yang diluncurkan sejak 15 Agustus 2012 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank DBS Indonesia.

4. Schroder Dana Istimewa

Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik nomor empat pada bulan Februari 2019 ditempati oleh Schroder Dana Istimewadengan return1,16 persen MoM. Produk yang dikelola oleh PT Schroder Asset Management ini, hingga Januari 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp1,29 triliun.


Sumber: Bareksa

Schroder Dana Istimewa dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100 ribu. Produk yang diluncurkan sejak 27 Desember 2004 ini bekerja sama dengan bank kustodian The Hongkong and Shanghai Banking Corporation.

5. HPAM Ultima Ekuitas 1

Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik nomor lima pada bulan Februari 2019 ditempati oleh HPAM Ultima Ekuitas 1 dengan return 0,86 persen MoM. Produk yang dikelola oleh PT Henan Putihrai Asset Management ini, hingga Januari 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp1,78 triliun.


Sumber: Bareksa

HPAM Ultima Ekuitas 1 dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp500 ribu saja. Produk yang diluncurkan sejak 7 Desember 2009 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Perlu diingat, reksadana saham memiliki risiko yang tinggi dengan potensi keuntungan yang tinggi juga dan cocok untuk investasi jangka panjang. Untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.