Reksadana Hari Ini : IHSG Bangkit, Return Dua Reksadana Saham Ini Meroket

Bareksa • 22 Jan 2019

an image
Ilustrasi investasi yang digambarkan dengan pohon yang tumbuh dari uang koin di telapak tangan.

Avrist Equity – Cross Sectoral dan Maybank Syariah Equity cetak return 4,65 persen dan 0,64 persen pada 21 Januari

Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :

Reksadana Saham

IHSG : 4,66  persen
Indeks Reksadana Saham : 4,38 persen
Avrist Equity – Cross Sectoral : 9,67 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : 3,34 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS : 5,85 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksa Dana Campuran : 2,91 persen
Cipta Dinamika : 8,38 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : 2,28 persen
Cipta Syariah Balanced : 5,29 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 0,09 persen
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 0,61 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,13 persen
Manulife Syariah Sukuk Indonesia : 0,77 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,72 persen
Sucorinvest Money Market Fund : 0,64 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,39 persen
Bahana Likuid Syariah : 0,55 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 21 Januari 2019 naik 0,04 persen ke level 6.450,83. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih Rp443 miliar. Benchmark obligasi pemerintah tetap di level 8 persen, pada 21 Januari 2019.

Seiring dengan kenaikan IHSG, di marketplace Bareksa terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil (return) positif pada perdagangan 21 Januari 2019, yaitu Avrist Equity – Cross Sectoral dan Maybank Syariah Equity Fund.

Reksadana Avrist Equity – Cross Sectoral mencetak return 4,65 persen dalam sehari pada 21 Januari 2019. Berdasarkan fund fact sheet periode Desember 2018, portofolio investasi reksadana ini adalah saham Astra International Tbk (ASII), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

Sedangkan reksadana Maybank Syariah Equity Fund mencetak return 0,64 persen dalam sehari pada 21 Januari 2019. Berdasarkan fund fact sheet periode November 2018, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

 

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.