Bareksa.com - Pasar modal dalam setahun terakhir masih berfluktuasi, seiring dengan kondisi global yang memberikan pengaruh bagi pasar domestik dan mata uang lokal. Dalam kondisi seperti ini, masih ada produk investasi yang bergerak stabil dan tetap memberikan keuntungan bagi investornya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam setahun terakhir (6 Desember 2017 - 6 Desember 2018) hanya naik tipis 1,33 persen. Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau terdepresiasi 7,5 persen terhadap dolar Amerika Serikat.
Dalam jangka waktu setahun terakhir, produk investasi yang berbasiskan saham tidak banyak memberikan untung. Akan tetapi, reksadana pasar uang masih memberikan imbal hasil yang stabil.
Selama setahun terakhir (6 Desember 2017 - 6 Desember 2018), Indeks Reksadana Saham, yang mencerminkan mayoritas pergerakan reksadana jenis ini, terpantau memberikan imbal hasil (return) negatif 0,36 persen. Namun, Indeks Reksadana Pasar Uang justru sebaliknya masih bisa untung 4,23 persen.
Grafik Perbandingan Return IHSG dengan Indeks RD Saham dan Indeks RD Pasar Uang Setahun
Sumber: Bareksa.com
Reksadana jenis pasar uang ini masih bisa bergerak stabil karena memiliki aset portofolio berupa deposito bank dan obligasi yang jatuh temponya kurang dari setahun.
Di Marketplace Bareksa, terdapat lima reksadana pasar uang terbaik yang memberikan imbal hasil lebih tinggi dari benchmark-nya, Indeks Reksadana Pasar Uang, sepanjang setahun terakhir ini (per 6 Desember 2018). Kelima reksadana tersebut adalah Lancar Victoria Merkurius, Capital Money Market Fund, Cipta Dana Cash, Pinnacle Money Market Fund dan Avrist Ada Kas Mutiara.
Untuk lebih jelasnya, lihat grafik berikut ini.
Sebagai informasi, reksadana pasar uang memiliki pergerakan yang stabil sesuai dengan portofolio yang membentuknya sehingga cocok untuk investasi jangka pendek dan investor bertipe konservatif. Sebelum berinvestasi, ketahuilah dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda untuk mendapatkan kenyamanan dalam memilih produk dan hasil yang maksimal.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.