Bareksa.com - Saham-saham di sektor Aneka Industri (miscelanous Industry) masih menunjukkan tren menguat atau bullish walaupun kenaikannya cukup tipis dalam kurun waktu setahun terakhir (terhitung sejak awal November 2017).
Kondisi itu berbeda dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih mengalami pelemahan. Penguatan saham sektor aneka Industri ini di dukung oleh pergerakan saham PT Astra International Tbk (ASII), Saham ASII telah memberikan keuntungan kepada para investor termasuk juga reksadana yang memegang saham ini di dalam portofolionya.
Indeks saham sektor aneka industri di Bursa Efek Indonesia yang sejak November 2017 hingga penutupan Jumat, 09 November 2018 menguat 1,94 persen.
Pergerakan harga saham ASII telah mencatatkan kenaikan 2,18 persen dalam setahun terakhir. Pada awal November 2017, saham ASII di Rp8.000 dan pada penutupan perdagangan Jumat lalu, 09 November 2018, di Rp8.175 per saham.
Perbandingan Indeks Saham Aneka Industri dan Saham ASII
Sumber : Bareksa
Portofolio Reksadana
Seiring dengan meningkatnya harga saham ASII ini, kinerja sejumlah reksadana yang memiliki saham ini di portofolio juga ikut memberikan keuntungan kepada para investornya.
Setidaknya ada tiga produk reksadana saham yang memegang saham ASII dalam portofolionya. Yakni TRAM Infrastructure Plus, TRIM Kapital, dan TRIM Kapital Plus, yang secara keseluruhan dikelola oleh PT Trimegah Asset Management.
Return Reksadana Setahun Terakhir (per 09 November 2018)
Sumber : Bareksa
TRAM Infrastructure Plus
Dalam fund fact sheet periode September 2018, lima besar alokasi aset TRAM Infrastructure Plus, yaitu pada saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Reksadana saham ini telah memberikan return dalam setahun 3,78 persen, kemudian secara year to date telah mengalami pertumbuhan 2,11 persen.
TRIM Kapital
Sedangkan untuk reksadana TRIM Kapital memiliki alokasi aset pada saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Reksadana saham ini telah memberikan return dalam satu tahun 5,36 persen. Secara year to date, TRIM Kapital telah memberikan keuntungan 1,97 persen kepada para investornya.
TRIM Kapital Plus
Kemudian, untuk reksadana TRIM Kapital Plus memiliki alokasi aset pada saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Reksadana saham ini telah memberikan return dalam setahun terakhir 8,01 persen. Kemudian jika dilihat sejak awal tahun TRIM Kapital Plus terus memberikan keuntungan kepada investornya 5,19 persen (year to date).
Perbandingan Kinerja Reksadana Saham
Sumber : Bareksa
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.