IHSG Anjlok, Top 5 Reksadana Pasar Uang ini Masih Untung Hingga 23 Persen
Seiring anjloknya kinerja pasar saham, berinvestasi di reksadana pasar uang bisa dijadikan alternatif pilihan
Seiring anjloknya kinerja pasar saham, berinvestasi di reksadana pasar uang bisa dijadikan alternatif pilihan
Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi I perdagangan Kamis (11/10), anjlok hingga 1,82 persen ke level 5.714. Semua sektor berada di zona merah terseret anjloknya Bursa Saham Wall Street, Amerika Serikat.
Seiring anjloknya kinerja pasar saham, berinvestasi di reksadana pasar uang bisa dijadikan alternatif pilihan. Sebab reksadana ini relatif aman dari dampak gejolak pasar saham.
Apalagi untuk investasi jangka pendek hingga menengah antara 1-3 tahun, reksadana pasar uang bisa dipilih. Selain bersifat likuid, reksadana ini juga paling rendah risikonya dibanding jenis reksadana lainnya.
Promo Terbaru di Bareksa
Seperti namanya, reksadana pasar uang menempatkan 100 persen dana kelolaannya pada instrumen pasar uang atau surat utang yang memiliki waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun. Reksadana ini cocok untuk investasi jangka pendek atau satu tahun.
Bentuk instrumen investasinya dapat berupa time deposit (deposito berjangka), certificate of deposit (sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang lainnya. Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.
Dalam daftar produk reksadana di Bareksa, ada lima reksadana pasar uang yang mampu mencetak imbal hasil (return) hingga 23 persen dalam 3 tahun (per 10 Oktober 2018).
Lima reksadana dengan return tertinggi tersebut ialah Sucorinvest Money Market Fund, Cipta Dana Cash, Syailendra Dana Kas, Maybank Dana Pasar Uang, dan Lancar Victoria Merkurius.
Reksadana Pasar Uang Return Tertinggi 3 Tahun Terakhir (Per 10 Oktober 2018)
Sumber: Bareksa
Apa saja isi portofolionya? Simak ulasan berikut ini :
1. Sucorinvest Money Market Fund
Sucorinvest Money Market Fund, jenis reksadana pasar uang ini dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management yang diluncurkan pada 20 Oktober 2014. Reksadana yang memiliki dana kelolaan Rp1,6 triliun ini berada di peringkat pertama dengan mencetak return 23,11 persen dalam 3 tahun terakhir.
Sumber : Bareksa
Sucorinvest Money Market Fund ini bertujuan untuk mengoptimalkan tingkat keuntungan secara konsisten dan memberikan tingkat likuiditas yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dana tunai dalam waktu yang singkat.
Portofolio investasi reksadana ini pada SMFP04ACN5 OBLIGASI BKLJT IV SMF TAHAP V THN 18 SERI A, TD Bank BPD Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, time deposite (TD) Bank Capital Indonesia Tbk, TD Bank Yudha Bhakti, dan WSKT02CN1 OBLIGASI BKLJT II WASKITA KARYA THP I THN 16.
2. Cipta Dana Cash
Reksadana Cipta Dana Cash ini dikelola oleh PT Ciptadana Asset Management menduduki posisi kedua dengan mencetak return 22,53 persen. Reksadana yang diluncurkan pada 8 Juni 2015 bertujuan untuk untuk memperoleh pertumbuhan modal jangka pendek.
Reksadana Cipta Dana Cash memiliki dana kelolaan Rp127,88 miliar dengan bank kustodian PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan minimum pembelian Rp100.000.
Sumber : Bareksa
Cipta Dana Cash memiliki kebijakan investasi dengan komposisi portofolio investasi 100 persen dari nilai aktiva bersih pada instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau efek bersifat utang.
3. Syailendra Dana Kas
Reksadana Syailendra Dana Kas dikelola oleh PT Syailendra Capital dan diluncurkan pada 12 Juni 2015. Reksadana pasar uang ini mencetak return 21,91 persen dalam tiga tahun terakhir. Total dana kelolaan reksadana pasar uang ini Rp1,31 triliun dengan minimum pembelian Rp100.000.
Berdasarkan fund fact sheet Juni 2018, Syailendra Dana Kas memiliki kebijakan 100 persen dari nilai aktiva bersih pada instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau efek bersifat utang.
Sumber :Bareksa
Alokasi portofolio investasi dari reksadana ini adalah TDP Bank Riau TDP- Bank Lampung, TDP- Bank Nagari, TDP- Bank Mnc, dan BFIN03ACN4.
Reksadana pasar uang ini bertujuan untuk memperoleh tingkat likuiditas yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan uang tunai dalam waktu yang singkat sekaligus memberikan tingkat pendapatan investasi yang menarik.
4. Maybank Dana Pasar Uang
Maybank Dana Pasar Uang, jenis reksadana pasar uang ini dikelola oleh PT Maybank Asset Management. Reksadana yang memiliki dana kelolaan Rp1,01 triliun ini mencetak return 20,9 persen dalam 3 tahun terakhir.
Sumber : fund fact sheet September 2018
Maybank Dana Pasar Uang ini bertujuan untuk memperoleh pendapatan investasi yang stabil dan memberikan likuiditas yang tinggi melalui investasi ke dalam portofolio efek bersifat utang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 tahun dan instrumen pasar uang, dengan berpegang pada kebijakan investasi yang sistematis dengan memperhatikan risiko investasi.
Portofolio investasi reksadana ini pada OBL BKLJ III INDOMOBIL FINANCE THP III TH2018 SR A, Obl BKLJT II Indosat Tahap III Tahun 2018 Seri A, OBL BKLJT II WOM FINANCE TAHAP III TAHUN 2017 SR A, OBL BKLJT III BFI FINANCE IND THP IV TH2018 SERI A, serta OBL BKLJT III FIF THP III TAHUN 2018 SR A.
5. Lancar Victoria Merkurius
Lancar Vicotoria Merkurius memperoleh keuntungan 20,4 persen dalam tiga tahun terakhir (per 10 Oktober 2018). Reksadana pasar uang yang dikelola PT Victoria Manajemen Investasi ini diluncurkan sejak 4 Juni 2015.
Saat ini reksadana Lancar Victoria Merkurius membukukan dana kelolaan Rp247,29 miliar. Nilai minimum pembelian awal reksadana ini Rp100.000.
Sumber :Bareksa
Alokasi portofolio investasi reksadana ini per September 2018 adalah deposito PT Bank Bukopin Tbk, PT Bank Capital Indonesia Tbk, PT Bank Sulsebar Tbk, PT Bank Victoria Syariah dan PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Tbk.
Lancar Victoria Merkurius bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan investasi yang menarik dengan risiko minimal sekaligus memperoleh tingkat likuiditas yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dana tunai dalam waktu singkat.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.