Cara Memilih Reksadana dengan Indikator Sharpe Ratio
Salah satu indikator pengukuran kinerja reksadana adalah dengan melihat nilai skor sharpe ratio
Salah satu indikator pengukuran kinerja reksadana adalah dengan melihat nilai skor sharpe ratio
Bareksa.com - Sebelum berinvestasi pada suatu aset, kita harus melihat potensi hasil return dan risiko yang diterima. Salah satunya dalam berinvestasi reksadana, evaluasi terhadap kinerja reksadana merupakan hal yang perlu dilakukan oleh investor. Hal ini untuk menentukan reksadana mana yang tepat dan sesuai dengan tujuan investasi.
Dalam reksadana ada kumpulan efek-efek instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan aset pasar uang lainnya. Kumpulan efek ini juga disebut sebagai portofolio reksadana. Pertumbuhan dari aset yang berada dalam portofolio inilah yang akan memberi potensi keuntungan bagi reksadana.
Salah satu indikator untuk mengukur kinerja portofolio reksadana adalah dengan menggunakan sharpe ratio. Sharpe ratio merupakan pengukuran kinerja reksadana berdasarkan perbandingan antara return dan risiko. Semakin tinggi nilai sharpe ratio, maka semakin baik kinerja reksadana.
Promo Terbaru di Bareksa
Evaluasi kinerja reksadana dengan menggunakan metode ini adalah dengan cara membandingkan nilai skor sharpe ratio satu reksadana dengan reksadana lainnya yang berada dalam satu jenis.
Pada saat pasar instrumen investasi cenderung menurun seperti sekarang ini, sharpe ratio bisa menghasilkan nilai negatif.
Sebagai contoh, reksadana Trim Kapital memiliki nilai sharpe ratio 2,03 dan reksadana Trim Kapital Plus memiliki nilai sharpe ratio 1,9. Kedua reksadana ini sama-sama naik.
Secara matematis sharpe ratio Trim Kapital lebih baik dibandingkan dengan reksadana Trim Kapital karena 2,03 lebih besar dibanding 1,9.
Sementara standar deviasi mencerminkan total risiko dari suatu portofolio investasi. Total risiko yang dimaksud mencakup risiko sistematis (risiko pasar) maupun risiko dari portofolio itu sendiri. Semakin besar standar deviasi, maka semakin besar pula risiko dari reksadana tersebut.
Tingginya risiko reksadana juga bergantung dari jenis reksadana. Reksadana saham memiliki risiko paling tinggi karena alokasi mayoritas asetnya dialokasikan pada instrumen saham yang pergerakannya sangat fluktuatif.
Reksadana campuran memiliki tingkatan risiko di bawah reksadana saham karena memiliki instrumen obligasi dalam portofolionya yang mampu mengimbangi tingginya fluktuasi saham dalam portofolio reksadana tersebut.
Risiko lebih rendah dibanding reksadana campuran dimiliki oleh reksadana pendapatan tetap. Hal tersebut dikarenakan reksadana ini mayoritas asetnya dialokasikan pada instrumen obligasi yang pergerakannya pun tidak sefluktuatif saham.
Sementara reksadana dengan risiko paling rendah adalah reksadana pasar uang karena mayoritas asetnya dialokasikan pada deposito dan instrumen pasar uang lainnya yang bergerak relatif stabil.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.