Rupiah dan IHSG Ambrol, Berinvestasi di Reksadana Pasar Uang Masih Untung

Bareksa • 04 Sep 2018

an image
Petugas menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang BNI Melawai, Jakarta, Selasa (15/9). Nilai tukar rupiah terpuruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang Federal Open Market Committee (FOMC), Selasa (15/9) menyentuh level Rp 14.408 per dolar AS atau melemah 0,52 persen dibandingkan hari sebelumnya Rp 14.333 per dolar AS. ANTARA FOTO/Yudhi M.

Dengan kondisi seperti ini, investor perlu mencari produk yang aman dari risiko pasar yang berfluktuasi

Bareksa.com – Dalam sebulan terakhir, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat. Pada periode yang sama, pasar saham Indonesia juga mendapat tekanan sehingga membuat investor perlu mencari produk aman dari risiko fluktuasi tinggi.

Kemarin nilai tukar rupiah telah melemah hingga ke area Rp14.815 per dolar AS. Hal itu juga diikuti oleh pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun 0,7 persen dalam sebulan (3 Agustus – 3 September 2018).

Dengan kondisi seperti ini, investor perlu mencari produk yang aman dari risiko pasar yang berfluktuasi atau high risk. Dalam hal ini, reksadana pasar uang bisa jadi rekomendasi paling sesuai.

Memiliki tingkat fluktuasi risiko paling rendah dibanding jenis lainnya, reksadana pasar uang mampu memberikan imbal hasil (return) lebih tinggi dibandingkan hanya menabung di bank. Potensi keuntungan reksadana bisa lebih tinggi daripada bunga deposito di tengah penurunan pasar saham.

Mengapa Pasar Uang Jadi Produk Alternatif Saat Ini?

Di tengah pasar keuangan yang melemah, produk-produk dengan risiko rendah (termasuk reksadana pasar uang) secara umum mampu bertahan. 67 persen produk-produk jenis pasar uang mampu mengalahkan tingkat keuntungan acuannya (benchmark), bahkan pyakni indeks reksadana pasar uang..

Dengan kondisi pasar yang cenderung bearish, produk reksadana pasar uang bisa menjadi alternatif dalam jangka pendek yang menguntungkan.

Pada marketplace Bareksa, lima besar reksadana pasar uang telah memberikan imbal hasil di kisaran 5,87 – 5,96 persen dalam setahun terakhir (periode 3 September 2017-2018).

Top 5 Reksadana Pasar Uang Return Tertinggi Setahun

Sumber : Bareksa.com

Jika dilihat dalam setahun terakhir, kelima produk reksadana tersebut bahkan jauh melampaui performa indeks reksadana pasar uang yang tercatat hanya tumbuh 4,2 persen

Dengan tingkat risiko minim, investor pemula juga bisa merasakan manisnya profit investasi melalui produk reksa dana. Yuk Nabung di Reksadana!

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.