Bareksa.com – Maraknya investasi ilegal yang kerap terjadi turut menyisakan kekhawatiran dan kewaspadaan (skeptis) terhadap produk keuangan berbalut investasi di tengah masyarakat. Namun bukan berarti masyarakat harus mengurungkan niat untuk mulai menabung atau berinvestasi pada aset keuangan. Sebab, menabung atau investasi ini sangat penting dilakukan oleh setiap individu untuk menunjang kebutuhan keuangannya di masa depan (financial goals).
Dalam hal ini, masyarakat diharapkan lebih jeli atau teliti kembali dalam memilih produk keuangan yang aman agar terhindar dari risiko penipuan investasi bodong. Salah satu pilihan produk investasi yang memiliki legalitas resmi adalah reksadana. Produk keuangan ini diatur dan diawasi secara ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) demi kepentingan nasabah (masyarakat).
Bahkan saat ini, OJK mulai mengatur dan mengawasi perusahan dan produk keuangan yang berbasis teknologi (FinTech/financial technology). Salah situs e-commerce terkemuka di Indonesia, yaitu Tokopedia, juga sudah menyediakan fitur investasi reksadana yang bekerja sama dengan Bareksa sebagai agen penjual reksadana resmi.
Dalam fitur Tokopedia Reksadana, ada satu reksadana jenis pasar uang, yaitu Syailendra Dana Kas yang dikelola oleh manajer investasi PT Syailendra Capital.
Produk reksadana ini bisa memberikan keuntungan yang lebih tinggi daripada bunga tabungan ataupun deposito bank. Keuntungan (return) yang dihasilkan oleh produk ini sekitar 5,94 persen dalam setahun terakhir.
Selain aman karena diawasi otoritas dan memiliki legalitas hukum, reksadana ini memiliki risiko yang relatif rendah dengan pergerakan portofolio aset yang stabil dan cenderung meningkat. Risiko rendah ini sifatnya mirip seperti deposito dan surat utang jangka pendek (kurang dari setahun), yang menjadi aset dasar pengelolaan reksadana ini.
Hal tersebut bisa dilihat dari pergerakan harian NAB reksadana Syailendra Dana Kas di Tokopedia yang cenderung meningkat sejak awal peluncurannya pada tanggal 12 Juni 2015.
Hingga saat ini (per 3 September 2018), NAB reksadana ini telah tumbuh 24,3 persen dari Rp1.000 menjadi Rp1.243,5. Artinya, bila kita sudah mulai menyimpan uang sejak saat itu, dana kita pun secara stabil ikut naik seiring dengan pergerakan NAB ini.
Grafik : Pergerakan NAB Reksadana Syailendra Dana Kas Tokopedia
Sumber: Bareksa.com
Dalam hal ini, ternyata produk reksadana pasar uang tidak hanya sebagai produk keuangan yang aman saja, akan tetapi berpotensi menguntungkan dengan tingkat return yang lebih besar dari tingkat inflasi. Dengan begitu, kemampuan daya beli kita pun akan tetap terjaga setiap tahunnya.
Jangan ragu menyimpan uang di reksadana. Selain resmi, produk keuangan ini ternyata juga berpotensi menguntungkan. Yuk segera beli reksadana di Tokopedia.
PT Tokopedia (Tokopedia), pada awal Maret 2018 resmi mengumumkan kerja sama dengan Bareksa dalam menyediakan fasilitas pembelian reksadana online, yang bertujuan mempermudah akses masyarakat dalam berinvestasi. Awal kerja sama dimulai sejak Februari 2018.
Ingin tahu cara mudah membeli reksadana melalui Tokopedia? Buka tautan ini.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(hm)
***
Ingin berinvestasi reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.