Bareksa.com – Dalam berinvestasi pastinya kita menginginkan imbal hasil dari investasi yang dilakukan. Namun tidak sedikit masyarakat yang masih bingung untuk memilih produk investasi apa yang baik dan sesuai dengan karakteristik masing-masing individu.

Selain mengharapkan imbal hasil investasi, investor ataupun calon investor harus mencermati tingkat risiko dari produk investasi yang dipilih. Dalam hal ini, produk investasi tersebut harus sesuai dengan profil risiko dari masing-masing investor.

Reksa dana merupakan salah satu produk investasi yang terdiri dari berbagai jenis dan masing-masing jenis produk tersebut dapat dengan mudah disesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor. Pada umumnya jenis reksa dana ini terbagi dalam empat jenis reksa dana, antara lain reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana pasar uang.

Investor dengan tingkat toleransi risiko cukup tinggi dan menginginkan imbal hasil yang tinggi pula, dapat memilih produk reksa dana berbasis saham seperti reksa dana saham dan reksa dana campuran.

Sementara, tipe investor dengan tingkat toleransi risiko moderat dapat memilih jenis reksa dana pendapatan tetap. Sedangkan untuk investor yang cenderung menghindari risiko dan menginginkan imbal hasil yang cenderung stabil, dapat memilih jenis reksa dana pasar uang.

Reksa dana pasar uang pun cocok untuk investor yang baru memulai berinvestasi atau investor pemula. Sebab, jenis reksa dana ini memiliki tingkat risiko paling kecil dibandingkan jenis reksa dana lainnya sehingga aman untuk investor yang baru mencoba untuk berinvestasi.

Setelah mengetahui profil risiko yang dimiliki, investor biasanya bingung memilih produk reksa dana mana yang memiliki kinerja baik dari setiap jenis reksa dana yang tersedia.

Salah satu cara praktis dalam memilih dan mengevaluasi produk reksa dana dari sisi kinerja portofolio aset dalam menghasilkan return dan risiko, yakni dengan menggunakan model Sharpe Ratio.

Sharpe Ratio merupakan pengukuran kinerja reksa dana berdasarkan perbandingan antara return dan risiko. Adapun nilai risiko yang digunakan dalam perhitungan Sharpe Ratio adalah total risiko portofolio reksa dana yang tercermin dari nilai Standar Deviasi (SD), yang meliputi risiko sistematis maupun risiko dari portofolio aset reksa dana itu sendiri.

Semakin tinggi nilai Sharpe Ratio, maka semakin baik kinerja suatu reksa dana. Cara memilih reksa dana dengan menggunakan Sharpe Ratio adalah dengan cara membandingkan nilai Sharpe Ratio satu reksa dana dengan reksa dana lainnya yang berada dalam satu jenis.

Berikut daftar 5 (lima) besar reksa dana dengan nilai Sharpe Ratio tertinggi dari setiap jenis reksa dana yang tersedia pada Marketplace Bareksa (per 31 Oktober 2017).

Tabel 1 : Daftar Reksa Dana Saham Yang Memiliki Nilai Sharpe Ratio Tertinggi

Tabel 2 : Daftar Reksa Dana Campuran Yang Memiliki Nilai Sharpe Ratio Tertinggi

Tabel 3 : Daftar Reksa Dana Pendapatan Tetap Yang Memiliki Nilai Sharpe Ratio Tertinggi

Tabel 4 : Daftar Reksa Dana Pasar Uang Yang Memiliki Nilai Sharpe Ratio Tertinggi

(hm)

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..