Bareksa.com – Minimnya sentimen positif dalam negeri disertai aksi ambil untung membuat laju pasar saham kembali negatif. Pada perdagangan kemarin (Kamis, 23 November 2017), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,11 persen ke posisi 6.063,25.

Aksi ambil untung (profit taking) pun terjadi pasca IHSG mencatatkan kenaikan pada perdagangan sebelumnya. Investor lokal mencatatkan penjualan bersih hingga Rp775 miliar di seluruh pasar pada perdagangan kemarin.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah kembali menguat. Di pasar spot, rupiah terapresiasi 0,09 persen ke level Rp 13.511 per dolar AS. Kurs rupiah menguat terhadap dolar AS di tengah kekhawatiran pelaku pasar akan inflasi Amerika Serikat.

Rilis notulen rapat FOMC terbaru menunjukkan sejumlah pejabat bank sentral Amerika Serikat mengkhawatirkan tingkat inflasi negeri Paman Sam yang masih tergolong rendah. Hal tersebut menekan dolar AS bergerak melemah.

Terlebih adanya rilis data pesanan barang tahan lama AS yang turun 1,2 persen, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 2 persen turut mendorong dolar AS semakin melemah, sehingga berimbas pada penguatan rupiah.

Adapun minimnya sentimen penggerak membuat laju IHSG cenderung flat sejak awal pekan ini. Meski demikian, kinerja reksa dana berbasis saham seperti reksa dana saham tetap memberikan keuntungan bagi investor dengan catatan return positif dalam sepekan terakhir.

Indeks reksa dana saham menghasilkan return 0,48 persen dalam sepekan (per 23 November 2017). Terlebih dalam sebulan terakhir, indeks reksa dana saham menghasilkan return tertinggi dibandingkan return jenis reksa dana lainnya, yakni 1,65 persen.

Secara historikal, kinerja reksa dana saham memang terus mencatatkan pertumbuhan. Jika ditelisik lebih jauh, dalam lima tahun terakhir, indeks reksa dana saham telah membukukan kenaikan hingga 18,29 persen per 23 November 2017.

Adapun lima besar reksa dana saham yang tersedia pada Marketplace Bareksa bahkan telah mencatatkan pertumbuhan return di kisaran 61 persen hingga 95 persen dalam lima tahun terakhir (per 23 November 2017).

Pencetak return tertinggi selama lima tahun adalah Sucorinvest Equity Fund dengan keuntungan hingga 95,84 persen. Selengkapnya terlihat dalam tabel di bawah ini.

Sumber : Bareksa.com

Reksa dana saham dapat menjadi pilihan investasi bagi Anda yang memiliki tujuan keuangan jangka panjang dengan periode investasi lebih dari lima tahun. Reksa dana ini cocok untuk Anda yang menginginkan imbal hasil investasi cukup tinggi dengan tingkat risiko yang tinggi pula (tipe investor agresif).

Namun ada baiknya, sebelum membeli produk reksa dana, setiap investor dapat membaca dan memahami isi propektus serta ringkasan produk reksa dana terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar investor dapat mengenali setiap produk reksa dana yang telah disesuaikan dengan tujuan dan profil risikonya masing-masing. (hm)

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..