Bareksa.com – Kinerja pasar obligasi mendapatkan angin segar dari turunnya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia ke level 4,5 persen. Hal ini dikarenakan penurunan tingkat suku bunga acuan dianggap sebagai langkah pelonggaran moneter, guna menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penurunan tersebut juga searah dengan ekspektasi pasar sebelumnya.
Mengamati pergerakan indeks obligasi konvensional (INDOBeX), Indonesia Composite Bond Index (ICBI) berhasil mencetak pertumbuhan 1,07 persen dalam sebulan terakhir (per 23 Agustus 2017) menjadi di level 230,23.
Sumber : IBPA
Adanya kenaikan yang cukup signifikan pada indeks obligasi konvensional ini mencerminkan minat investor yang cukup besar terhadap pasar obligasi Indonesia.
Adapun kinerja pasar obligasi syariah atau sukuk turut mencatatkan pertumbuhan yang cemerlang. Mengikuti tren positif, Indonesia Sukuk Index (ISIXC) mampu membukukan kenaikan sebesar 0,85 persen dalam sebulan terakhir. Dengan pertumbuhan tersebut, ISIXC berada di level 209,00 per 23 Agustus 2017.
Sumber : IBPA
Hal ini pun tercermin dari turunnya yield (imbal hasil) obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun dalam sebulan terakhir, yakni sebesar 1,16 persen ke level 6,82 persen pada 23 Agustus 2017 dibandingkan sebelumnya di level 6,9 persen pada 24 Juli 2017.
Penurunan benchmark obligasi tersebut menandakan adanya peningkatan permintaan obligasi sehingga mendongkrak kenaikan harga dari efek utang ini. Adapun kinerja reksa dana pendapatan tetap turut mendapatkan sentimen positif, baik yang konvensional maupun syariah.
Kinerja reksa dana pendapatan tetap yang menempatkan sebagian besar asetnya pada obligasi ini terus mencatatkan imbal hasil yang bertumbuh. Dalam sebulan terakhir, return rata-rata reksa dana pendapatan tetap adalah sebesar 0,78 persen per 23 Agustus 2017.
Begitupun dengan indeks reksa dana pendapatan tetap syariah yang mencatatkan imbal hasil positif sebesar 0,63 persen dalam sebulan terakhir per 23 Agustus 2017. Adapun reksa dana pendapatan tetap syariah yang tersedia di menu investasi DOKU pun juga ikut mencatatkan pertumbuhan. Reksa dana tersebut adalah Bahana Mes Syariah Fund.
Dalam sehari perdagangan kemarin, pasca pengumuman penurunan suku bunga acuan BI sehari sebelumnya (22 Agustus 2017), reksa dana ini tercatat membukukan return sebesar 0,12 persen per 23 Agustus 2017.
Return reksa dana ini pun berada di atas return indeks acuannya yang sebesar 0,08 persen. Menariknya lagi, reksa dana yang tersedia pada aplikasi DOKU ini berhasil menjuarai kinerja reksa dana kategori reksa dana pendapatan tetap syariah pada Marketplace Bareksa.
Sumber : Bareksa.com
Bahana Mes Syariah Fund merupakan salah satu reksa dana pendapatan tetap yang dikelola oleh PT Bahana TCW Investment Management. Hingga Juli 2017, reksa dana ini telah memiliki dana kelolaan sebesar Rp 73,86 miliar.
Reksa dana yang diluncurkan sejak November 2016 ini kini dapat Anda beli dengan mudah melalui menu investasi yang tersedia pada aplikasi DOKU.
***
Belum punya akun DOKU?
- Cara buka akun DOKU, klik tautan ini
- Daftar reksa dana Bareksa di DOKU, klik tautan ini
- Beli reksa dana di DOKU, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.