Bareksa.com – Hari raya Idul Fitri (lebaran) menjadi momen yang paling ditunggu oleh umat muslim di seluruh dunia, setelah menjalankan puasa Ramadan selama satu bulan penuh. Dalam menyambut hari Lebaran ini, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan.

Kenapa demikian? Sebab, selain meningkatkan ibadah selama Ramadan, umat muslim juga biasanya lebih konsumtif, yakni banyak membeli keperluan hidup. Bahkan kebiasaan konsumtif ini tidak hanya terjadi saat perayaannya saja, namun juga menjelang dan pasca Lebaran.

Uniknya, rasa syukur dan gembira menyambut hari raya turut membuat pengeluaran yang jadi lebih besar dari biasanya tersebut menjadi tidak terasa. Namun, jangan sampai kita berlebihan merayakan Lebaran, yang justru bisa membuat saldo keuangan menjadi nol atau bahkan minus.

Tentu kita tidak ingin hal itu terjadi setelah kita bersuka cita merayakan Lebaran bersama sanak saudara bukan? Karena itu, kita perlu mengetahui apa saja yang menjadi pengeluaran kita menjelang hari raya agar kita bisa menganggarkan sebelumnya. Berikut ulasannya;

1. Zakat (Amal)

Membayar zakat adalah kewajiban bagi umat muslim, yang juga merupakan rukun islam yang ke-4 setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Kita dapat mengalokasikan pos dana untuk zakat mulai dari zakat fitrah yang wajib bagi umat Islam ditambah dengan zakat harta (mal) atau zakat profesi bagi yang telah mencapai haul dan nishabnya. Paling tidak perhitungan zakat ini dilakukan seminggu sebelum lebaran dan jangan sampai terlupakan.

2. Mudik

Dalam melaksanakan kegiatan ini, kita membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sebut saja, kita perlu membeli tiket transportasi, menyiapkan dana angpao Lebaran untuk sanak saudara, hingga biaya hidup selama kita berada di kampung. Bahkan, tidak jarang dana yang dipelukan bisa lebih besar ketika kita mudik sembari berlibur ke tempat wisata di kampung halaman atau daerah lain selama jatah masa cuti masih ada.

Karena itu, dana untuk mudik ini perlu kita anggarkan besarannya terlebih dahulu. Hal ini perlu dilakukan agar kita dapat mengontrol penggunaan uang saat mudik.

3. Pakaian dan makanan lebaran

Hal yang satu ini, memang bukan suatu keharusan untuk membeli pakaian baru dan pangan khas Lebaran. Namun seperti sudah menjadi kebiasaan atau tradisi bagi masyarakat, untuk merayakan Lebaran dengan memakai baju baru dan menyantap makanan khas Lebaran seperti ketupat beserta lauk pauknya dan kue-kue khas lebaran.

4. Pasca Mudik

Biaya lain yang harus Anda siapkan adalah biaya pasca mudik atau Lebaran. Acara mudik rata-rata berlangsung paling lama sepekan, selebihnya hidup akan berjalan normal seperti biasa.

Seringkali selama sepekan tersebut tanpa sadar kita bisa menghabiskan gaji dan tabungan tanpa memperhitungkan berapa yang dihabiskan dan berapa yang tersisa. Hal ini menjadi vital karena kita harus kembali menjalankan aktivitas seperti biasa pasca mudik Lebaran, sedangkan kita harus tetap bertahan hingga gajian berikutnya.

Selain melalui tabungan, dalam menyiapkan uang pasca mudik, kita bisa menempatkannya di reksa dana pasar uang. Dengan risiko yang minim selayaknya tabungan di bank, potensi keuntungan yang diperoleh bisa sekitar 5 - 6 persen per tahun, seperti produk reksa dana yang tersedia pada Marketplace Bareksa di bawah ini.

Tabel: Daftar Reksa Dana Pasar Uang Syariah di Marketplace Reksa Dana Bareksa

Sumber: Bareksa.com

Hasil dari menabung direksa dana ini pun tidak dikenakan pajak dan biaya administrasi bulanan, sehingga keuntungannya bisa dirasakan lebih maksimal.

Itulah empat macam pengeluaran yang perlu kita siapkan saat menjelang Lebaran. Datangnya hari raya ini bukan berarti kita harus merayakannya secara berlebihan, namun esensi Idul Fitri yang saling memaafkan, bersilaturahmi, dan menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya adalah yang utama.

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..