Bareksa.com – Penggunaan teknologi melalui gadget atau smartphone kini sudah sangat melekat sekali dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, khususnya kalangan muda. Bahkan tak jarang, kalangan muda ini menggunakan aplikasi online di smartphone untuk menemukan jodohnya.

Manfaat gadget itu juga dirasakan salah satu presenter Indonesia, Rey Utami yang dinikahi oleh seorang pengusaha muda Pablo Putra Benua. Pernikahan mereka terjadi hanya berjeda 7 hari saja setelah berkenalan melalui aplikasi online pencarian jodoh Tinder.

Selain itu, kegunaan lain dari gadget seperti update media sosial, berswafoto (selfie), bermain game, menonton fiim, mencari informasi pada internet (browsing) serta transaksi layanan perbankan pun menjadi faktor pendorong kalangan muda sulit melepas gadget dari kehidupan sehari-hari. Maka, tidak sedikit kalangan muda yang lupa membawa atau kehilangan gadget-nya seperti setengah hidupnya menjadi hampa.

Inovasi kecanggihan gadget ini, setiap tahun terus mengalami perkembangan dan perusahaan penyedia (vendor) gadget terkemuka di dunia pun selalu meluncurkan produk terbarunya. Tak ayal, hal ini membuat kalangan muda yang gemar terhadap teknologi pun berkeinginan untuk selalu memiliki gadget terbaru dengan segala kecanggihannya untuk menopang aktivitas serta penampilan sehari-harinya.

Namun, untuk keinginan memiliki gadget terbaru ini, tentunya kita harus mengeluarkan kocek lebih dalam. Pasalnya harga smartphone terbaru dengan kualitas, mutu, dan fitur menarik dijual dengan harga jutaan rupiah.

Bagi yang memiliki kantong pas-pasan tapi menginginkan gadget terbaru, tidak perlu berkecil hati. Sebab ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mendapatkannya, salah satunya seperti menabung terlebih dahulu. Dengan cara ini kita akan terhindar dari penggunaan utang untuk membeli barang konsumtif. (Baca Juga: Ingin Miliki Gadget Terbaru? Dapatkan dengan 4 Cara Ini)

Menabung ini ada baiknya kita simpan di reksa dana pasar uang—produk keuangan yang berpotensi menghasilkan keuntungan lebih besar dibandingkan tabungan biasa dengan risiko yang minim tanpa dikenakan biaya admin dan pajak. (Baca juga: Untung Berlipat dari Benchmark, 2 Produk Reksa Dana ini Jadi Rekomendasi)

Sebagai ilustrasi, misalnya saja kita memiliki penghasilan Rp3,6 juta per bulan. Kemudian kita berniat untuk membeli smartphone terbaru dengan menyisihkan Rp360.000 atau setara 10 persen dari penghasilan setiap bulan dalam setahun terakhir. Ini artinya apabila hanya disimpan pada tabungan hanya terkumpul Rp4,32 juta saja atau bahkan bisa lebih kecil apabila kita menyimpannya pada rekening tabungan biasa karena dipotong biaya admin bulanan dan pajak 20 persen per tahun.

Namun, lain halnya apabila kita menyimpannya pada reksa dana pasar uang, katakanlah seperti Cipta Dana Cash—salah satu produk pasar uang yang berpotensi menghasilkan return lebih dari 7 persen per tahun. Maka setelah setahun uang tersebut justru bertambah Rp176,423 menjadi Rp4.496.423 atau meningkat 4,08 persen, seperti yang tampak pada grafik di bawah ini.

Grafik: Hasil Menyimpan Uang Reksa Dana Pasar Uang, Periode 1 Tahun

Sumber: Bareksa.com

Dana yang terkumpul sebesar Rp4,49 juta ini, dapat kita gunakan untuk membeli gadget terbaru dengan range harga antara Rp3-4,5 juta yang memliki fitur lebih menarik, keren, dan kekinian bagi kalangan muda.

Menabung uang gadget ini tentunya membuat kita bergaya dalam kehidupan sosial, tetapi tetap tenang dan nyaman tanpa pusing memikirkan jeratan cicilan utang atau kartu kredit dengan bunga yang tak kunjung usai.

Jadi, yuk mulai nabung di reksa dana untuk beli gadget terbaru tanpa harus berutang. (hm)

**

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.