Bareksa.com – Sebagian besar masyarakat masih menganggap emas sebagai instrumen atau aset untuk mengumpulkan kekayaan. Bahkan, masih ada yang berpikir kalau orang kaya itu pasti punya emas banyak.
Memang benar, orang kaya yang memiliki emas akan tetap kaya. Hal ini mungkin terjadi karena logam mulia tersebut harganya stabil dari tahun ke tahun. Akan tetapi benarkah bila kita menumpuk emas, kita akan lebih cepat kaya?
Di sisi lain, sekarang sudah ada instrumen investasi yang lebih terjangkau dan berpotensi memberikan keuntungan lebih besar daripada emas bila disimpan dalam waktu yang lama. Instrumen atau produk investasi tersebut bernama reksa dana. Reksa dana adalah produk keuangan yang terdiri dari kumpulan aset seperti deposito, saham dan obligasi.
Bagaimana perbandingan investasi emas dengan reksa dana ini?
Mari kita simulasikan dengan data historikal tiga tahun terakhir. Andaikan kita berinvestasi secara rutin atau berkala di produk emas dan reksa dana. Setiap bulan, selama tiga tahun kita membeli emas sebanyak 1 gram, dengan harga yang menyesuaikan harga pasar. Pada saat yang sama, andaikan juga kita berinvestasi di salah satu produk reksa dana campuran, yakni HPAM Flexi Plus, sebesar Rp500.000 per bulan.
Pada simulasi investasi emas, Bareksa menggunakan data harga emas Logam Mulia (LM) kadar 99,99 persen di tanggal 6 setiap bulan sejak Februari 2014 hingga Januari 2017 untuk pembelian 1 gram emas secara berkala. Berdasarkan data tersebut, jumlah unit emas yang terkumpul dalam 3 tahun sebanyak 36 gram dengan harga pembelian rata-rata sebesar Rp508.708 atau dengan kata lain total investasi emas sebesar Rp18.313.500.
Pada tiga tahun kemudian, harga emas memang tercatat naik. Namun, untuk mencairkannya, kita menggunakan harga beli toko yakni sebesar Rp525.000 per gram. Alhasil, nilai investasi dan keuntungan yang didapat dari menumpuk emas 36 gram tersebut sebesar Rp18,9 juta. Terlihat ada selisih atau return sebesar Rp586.000 dibandingkan dengan uang yang kita keluarkan untuk membeli emas.
Sementara itu untuk reksa dana, HPAM Flexi Plus menjadi pilihan dalam simulasi ini. Hal ini dikarenakan HPAM Flexi Plus yang dikelola oleh PT Henan Putihrai Asset Management termasuk reksa dana campuran yang memiliki kinerja cukup baik. Sebagai informasi, reksa dana campuran adalah jenis reksa dana yang sangat cocok untuk tujuan investasi dalam jangka menengah dengan periode investasi minimal 3 tahun.
Investasi reksa dana ini dimulai periode 6 Februari 2014 dengan nilai investasi rutin sebesar Rp500.000 setiap bulan. Hingga data pertumbuhan Nilai Aktiva Bersih (NAB) terakhir (03 Februari 2016), dana yang diinvestasikan telah menjadi Rp26,22 juta atau bertumbuh 45,70 persen dari total investasi semula yang terkumpul sebesar Rp18 juta.
Ternyata, dari hasil simulasi tersebut keuntungan atau return yang diberikan reksa dana mencapai 45,70 persen. Artinya, nilai investasi yang kita dapatkan tumbuh sebesar Rp8,22 juta bila dibandingkan dengan nilai pokok yang kita setorkan. Nilai return reksa dana itu juga jauh lebih besar ketimbang return investasi emas yang hanya 3,20 persen atau setara Rp586.000. Lebih jelasnya tampak pada tabel di bawah ini.
Tabel: Hasil Investasi Reksa Dana dan Emas, dalam 3 Tahun Secara Berkala
Sumber: Bareksa.com , goldindo.com
Berdasarkan simulasi tersebut, kita dapat menyimpulkan investasi reksa dana jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan emas. Mengapa bisa demikian? Hal itu mungkin terjadi karena aset reksa dana campuran ditaruh pada aset-aset keuangan lain yang bisa tumbuh, yakni saham, obligasi dan deposito. Selain itu, keuntungan yang didapatkan dari investasi ini tidak dikenai pajak.
Untuk lebih jelasnya, investasi reksa dana ini bisa dilihat dalam grafik berikut. Dana investasi pokok ditunjukkan dengan garis warna hijau dan hasil investasi diwakili dengan garis warna abu-abu.
Grafik: Hasil Investasi Pada Reksa Dana dalam 3 Tahun Terakhir
Sumber: Bareksa.com
Hasil investasi reksa dana jauh lebih tinggi dengan dana yang kita setor sebagai modal. Artinya, uang yang kita tanamkan akan tumbuh dibandingkan dengan nilai pokoknya. Kekayaan kita pun bisa lebih cepat bertambah.
Lain halnya dengan investasi emas. Meski nilai emas mengalami peningkatan, harga beli dan jual di toko emas pasti ada perbedaannya. Toko emas biasanya menawarkan harga jual yang lebih tinggi kepada pelanggan dibandingkan harga emas yang toko itu beli. Sehingga, toko emas yang mendapat keuntungan bila kita melakukan jual-beli emas secara rutin.
Selain itu, pada reksa dana ini dengan potensi keuntungan yang sama, kita juga dapat memulainya dengan dana yang relatif rendah yakni hanya Rp100.000 saja. Tidak harus menyisihkan dana yang setara dengan 1 gram emas, kita sudah bisa menikmati potensi keuntungan yang serupa.
Namun, kita sebagai investor sebelum berinvestasi sebaiknya memahami setiap karakteristik dari setiap jenis investasi terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar kita dapat memilih produk investasi yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko masing-masing.
Jadi, sudahkan Anda pilih reksa dana untuk menanam dan memetik uang di masa depan?
**
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.