Untung dengan Risiko Minim, Lancar Victoria Merkurius Layak Bagi Investor Pemula

Bareksa • 13 Dec 2016

an image
Petugas menata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Senin (27/6). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/2016

Return reksa dana pasar uang yang baru bergabung di Bareksa ini mampu kalahkan bunga deposito bank-bank besar

Bareksa.com – Hari ini, Lancar Victoria Merkurius resmi dapat diperdagangkan secara online pada Marketplace Reksa Dana Bareksa. Reksa dana pasar uang yang dikelola oleh Victoria Manajemen Investasi ini semakin menambah pilihan bagi masyarakat yang ingin menanamkan dananya secara aman dengan potensi keuntungan yang kompetitif dibandingkan dengan deposito pada Marketplace Reksa Dana Bareksa.

Pasalnya, produk keuangan ini menempatkan sebagian besar asetnya pada deposito dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun yang minim fluktuasi di pasar keuangan sehingga risikonya pun relatif rendah. Berdasarkan isi fund fact sheet reksa dana ini, tercantum 5 besar efek terbesarnya yang terdiri dari deposito Bank BPD Sulawesi Utara Gorontalo, deposito Bank Jabar Banten Syariah, Bank MNC internasional, Bank BPD Jawa Tengah, dan deposito Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. 

Sementara itu, hasil keuntungan (return) yang dihasilkan oleh reksa dana yang baru diluncurkan sejak Juni 2015 ini juga terbilang cukup cemerlang. Bahkan, return-nya selalu berada di atas indeks reksa dana pasar uang yang menggambarkan kinerja pasar. Seperti yang tampak pada tabel di bawah ini, dalam setahun reksa dana ini menghasilkan return 6,92 persen, hampir 2 kali lipat dari indeks reksa dana pasar uang yang hanya 3,51 persen.

Tabel: Data return reksa dana Lancar Victoria Merkurius dengan Benchmark-nya 

Sumber: Bareksa.com 

Tidak hanya mampu mengungguli benchmark-nya, dengan return 6,92 persen dalam setahun terakhir, reksa dana kelolaan salah satu anak usaha dari PT Victoria Investama Tbk (VICO) ini, juga tercatat mampu melampaui tingkat suku bunga deposito yang ditawarkan pada bank-bank besar.  

Sebagai salah satu perbandingan -- berdasarkan situs resminya -- tingkat suku bunga deposito bank BNI untuk deposito jangka waktu 12 bulan dengan dana kurang dari Rp100 juta sebesar 6 persen. Kemudian dengan ketentuan yang sama, bank BCA dan Bank Mandiri juga memberikan tingkat bunga deposito sekitar 5 persen dan 4,75 persen, seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini. 

Tabel: Data bunga deposito dalam jangka waktu 12 bulan dengan dana kurang dari Rp100 juta

Sumber: website resmi masing-masing bank

Di tengah tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Days Reverse Repo Rate yang saat ini berada di level 4,75 persen, kinerja suku bunga deposito juga berpotensi terdampak. Oleh karena itu, untuk tetap dapat memaksimalkan tingkat keuntungan pada aset keuangan secara aman dengan risiko rendah, investor dapat mencari produk alternatif untuk menyimpan uang seperti reksa dana Lancar Victoria Merkurius

Sebagai catatan, bunga simpanan di dalam deposito akan dikenai pajak sebesar 20 persen. Di sisi lain, return dari produk reksa dana bebas dari pajak, sehingga keuntungan yang diterima oleh investor dalam periode setahun tersebut sudah bersih.

Lantaran sifatnya yang tidak memiliki fluktuasi tinggi di pasar keuangan, reksa dana ini juga cocok untuk investor pemula. Apalagi, sifat investor pemula ini baru mengenal investasi dan masih menyimpan keraguan akan risiko yang tinggi apabila menempatkan dana investasi pada aset keuangan seperti reksa dana. Selain itu, minimum dana untuk berinvestasi pada produk reksa dana ini pun sangat terjangkau yakni hanya Rp100.000 saja. (hm)

**

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.