Bareksa.com – Dalam sebulan terakhir, kinerja reksa dana saham cenderung mencatat return (imbal hasil) menurun, menyusul merosotnya pasar saham yang kian tertekan akibat terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Pada periode ini, dolar AS terapresiasi hingga 3,63 persen menjadi Rp13.518 dari Rp13.044 sebelumnya.
Sementara itu, indeks reksa dana saham tercatat menghasilkan return negatif 5,63 persen dalam sebulan. Ini merupakan imbas dari penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 5,47 persen menjadi 5.114,57 per tanggal 28 November dari 5.410,27 akhir Oktober lalu.
Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS rupanya juga berdampak terhadap penurunan harga emas dalam sebulan terakhir sekitar 1,76 persen (berdasarkan data Antamgold). Hal dikarenakan emas merupakan salah satu komoditas yang diperdagangkan secara global dengan menggunakan dolar.
Maka dari itu, pergerakan dolar terhadap rupiah juga akan mempengaruhi harga emas di dalam negeri. Apabila dolar menguat terhadap rupiah maka harga emas akan cenderung meningkat dan begitu sebaliknya pada saat dolar melemah terhadap rupiah maka harga emas akan cenderung turun.
Namun, dalam satu tahun terakhir ini, baik emas ataupun indeks reksa dana saham cenderung bergerak pada tren yang positif. Harga emas yang tercermin dari emas jenis logam mulia (LM) 99,99 persen meningkat 9,65 persen dan indeks reksa dana saham telah mencatatkan return yang positif yakni 8,88 persen.
Pada periode ini juga terlihat kinerja yang dihasilkan oleh reksa dana saham masih berada di bawah kinerja investasi emas. Meski begitu, pada Marketplace Reksa Dana Bareksa terdapat sejumlah produk reksa dana saham yang menghasilkan return jauh mengalahkan emas bahkan IHSG. Selain itu, produk reksa dana ini juga memiliki risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan risiko pasar, seperti yang tampak pada tabel di bawah ini:
Tabel: Daftar Reksa Dana Saham di Bareksa dengan Return Melampaui Emas, Periode 1 Bulan dan 1 Tahun
Sumber: Bareksa.com
Pada tabel di atas, terlihat reksa dana Sucorinvest Equity Fund mampu menghasilkan return 48,06 persen dalam setahun terakhir. Return yang dihasilkan oleh reksa dana ini bahkan lebih dari 4 kali lipat return emas dan IHSG dalam setahun terakhir. Risiko reksa dana kelolaan Sucorinvest Asset Management ini pun relatif rendah dengan nilai 0,0395 persen, lebih kecil dibandingkan risiko pasar yang sebesar 0,0400 persen.
Selanjutnya, reksa dana saham kelolaan Henan Putihrai Asset Management, yakni HPAM Ultima Ekuitas 1 dan HPAM Syariah Ekuitas juga mampu mengalahkan return emas. Keduanya berhasil mencetak keuntungan hingga lebih dari 20 persen dalam setahun terakhir dengan risiko yang juga di bawah pasar.
Kemudian, tidak kalah dengan reksa dana saham sebelumnya, reksa dana Simas Saham Unggulan dan CIMB-Principal Equity Fund juga mampu mencetak keuntungan sebesar 16,12 persen dan 13,72 persen. Kedua reksa dana ini juga memiliki risiko yang relatif lebih rendah daripada pasar yakni 0,0368 persen dan 0,0346 persen.
Dalam hal ini, berinvestasi pada emas maupun reksa dana saham dengan jangka waktu yang relatif pendek memang cukup berisiko karena ada fluktuasi harga. Namun, dengan jangka waktu investasi yang lebih panjang, kedua instrumen investasi yang berbeda jenis ini berpotensi menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Oleh karena itu, sebelum berinvestasi, investor dapat menyesuaikan tujuan investasi dan profil risiko masing-masing sebelum memilih produk investasi. (hm)
**
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.