Bareksa.com – Berinvestasi pada reksa dana saham tentu memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan reksa dana jenis lainnya. Seperti yang terjadi dalam sebulan terakhir ini, indeks reksa dana saham menghasilkan return minus 6,66 persen.
Bahkan, penurunan ini lebih dalam dibandingkan dengan pergerakan pasar saham yang terperosok 5,80 persen akibat sentimen negatif dari luar negeri pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat periode 2017 hingga tahun 2022 mendatang.
Tingginya fluktuasi pasar saham dalam jangka pendek ini menjadi risiko bagi investor dalam berinvestasi reksa dana saham. Meskipun begitu, dalam rentan waktu yang relatif lebih panjang seperti data setahun terakhir, IHSG dan reksa dana saham masih cenderung menghasilkan return positif yakni 10,57 persen dan 5,73 persen.
Bagi investor yang memilih reksa dana saham untuk tujuan keuangan jangka panjang, tentunya harus pandai menyeleksi produk reksa dana saham yang berpotensi menghasilkan return optimum, alias bisa memperoleh untung yang besar dengan risiko yang serendah-rendahnya. Oleh karena itu, investor dapat menggunakan Matriks Reksa Dana, seperti yang tersedia pada tools Bareksa.
Matriks Reksa Dana ini digunakan untuk mengetahui posisi reksa dana berdasarkan return yang ditunjukkan pada sumbu Y dan risiko yang ditunjukan pada sumbu X. Risiko pada matriks ini berdasarkan dengan nilai standar deviasi yang mencerminkan total risiko dari suatu portofolio reksa dana. Semakin besar standar deviasi maka semakin besar pula fluktuasi harga dari suatu reksa dana.
Grafik: Matriks Reksa Dana Saham, periode 1 tahun Terakhir
Sumber Bareksa.com
Pada matriks di atas, reksa dana yang berada di kuadran I merupakan reksa dana yang menghasilkan return maksimal dengan risiko yang relatif rendah. Dua produk di antaranya adalah reksa dana Asanusa Blue Chip Value Fund 2 dan HPAM Ultima Ekuitas I.
Reksa dana Asanusa Blue Chip Value Fund 2, kelolaan PT Asanusa Asset Management menghasilkan return 26,02 persen dengan risiko sebesar 0,033. Kemudian, tak kalah dengan reksa dana tersebut, reksa dana HPAM Ultima Ekuitas I yang dikelola oleh PT Henan Putihrai Asset Management menghasilkan return 24,55 persen dengan risiko 0,035. Reksa dana HPAM Ultima Ekuitas I ini bisa dibeli secara online melalui Marketplace Bareksa.
Berdasarkan salah satu isi fund fact sheet periode September dari kedua reksa dana tersebut yakni HPAM Ultima Ekuitas I, saham sektor perdagangan dan keuangan menjadi sektor pilihan dengan porporsi alokasi sektor terbesar.
Sementara itu, kinerja reksa dana ini juga banyak ditopang kenaikan harga saham yang porsinya besar dalam keranjang portofolionya (top holding). Adapun saham yang menjadi top holding reksa dana ini meliputi saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), saham PT United Tractor Tbk. (UNTR), saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP), dan saham PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA).
Berdasarkan data Bareksa, 3 dari saham tersebut mengalami kenaikan cukup signifikan lebih dari 20 persen. Ketiga saham tersebut adalah INCO, LSIP, dan WSKT. Bahkan kenaikan yang terjadi pada saham INCO yang sebesar 71 persen cukup berkontribusi dalam pertumbuhan return reksa dana ini meskipun alokasi sektor pertambangan terbilang kecil hanya sekitar 11 persen.
Grafik: Pergerakan Portofolio Saham Reksa Dana HPAM Ultima Ekuitas I, Periode 1 Tahun
Sumber: Bareksa.com
***
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.