FUND PICK: MNC Dana Kombinasi Bisa Capai Return Maksimal Saat Ekonomi Pulih

Bareksa • 03 Feb 2016

an image
Booth MNC Asset Management di Pekan Reksa Dana, Bursa Efek Indonesia, Jumat 29 Januari 2016. (Bareksa/Alfin Tofler)

Penurunan yang terjadi pada reksa dana ini, berpeluang untuk mendapatkan reksadana campuran dengan NAB yang lebih rendah

Bareksa.comMNC Dana Kombinasi merupakan reksa dana yang memiliki dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) paling besar di antara seluruh reksa dana Campuran yang diperdagangkan di marketplace investasi Bareksa (agen penjual: PT Buana Capital, anggota BEI).

Analis Bareksa menyortir reksa dana berdasarkan nilai AUM. Nilai AUM dapat dijadikan salah satu indikator bagi investor sebelum memutuskan berinvestasi pada suatu reksa dana tertentu. Kami berasumsi besaran AUM dapat menjadi salah satu tolok ukur yang mencerminkan tingkat kepercayaan masyarakat atas pengelolaan dana bersangkutan.

Pada umumnya, reksa dana yang memiliki dana kelolaan besar dalam jangka panjang cenderung memiliki  return mendekati atau sedikit di atas benchmark. Reksa dana seperti ini cocok bagi investor dengan profil risk averter yang cenderung menghindari risiko dan menginginkan return stabil, tapi tidak terlalu signifikan.

Reksa dana yang diluncurkan pada 19 Desember 2007 ini memiliki AUM cukup besar di atas Rp600 miliar. Pada barometer bareksa reksa dana ini menunjukan skor 3, yang berarti  memiliki kinerja cukup baik.

Dalam sebulan terakhir, reksa dana MNC Dana Kombinasi masih mencatatkan return minus 0,71 persen. kinerja dari reksa dana ini masih berada di bawah benchmark yang tercermin pada indeks reksa dana campuran yang mencatatkan return positif 0,69 persen.

Berdasarkan fund fact sheet, sebanyak 63,96 persen dialokasikan pada efek saham, kemudian sebanyak 25,60 persen pada obligasi dan sisanya ditempatkan pada kas/deposito.

Meskipun saat ini MNC Dana Kombinasi masih memiliki kinerja di bawah benchmarknya, reksa dana ini berpotensi dapat menghasilkan return yang maksimal dalam jangka menengah hingga panjang ketika pasar saham pulih (recovery). Hal ini dikarenakan mayoritas pada portofolio reksa dana ini adalah efek saham.

Reksa dana ini tergolong memiliki risiko yang sedang dengan nilai standar deviasi sebesar 0,0034 bila dibandingkan dengan rata-rata standar deviasi reksa dana campuran yang berkisar antara 0,025 - 0,005.

Grafik: Perkembangan NAB MNC Dana Kombinasi

Sumber: Bareksa.com

Pada grafik terlihat pergerakan Nilai Aktiva Bersih (NAB) cenderung menurun dan berfluktuatif. Hal ini dikarenakan mayoritas dana kelolaan pada reksa dana ini ditempatkan pada instrumen saham yang pergerakan harganya fluktuatif.

Namun, penurunan NAB reksa dana ini dapat dimanfaatkan oleh investor dengan mengambil harga reksa dana yang murah. Terutama untuk investor yang memiliki minat pada instrumen investasi pasar modal, khususnya pada efek pasar uang, obligasi, dan saham dengan jangka waktu investasi menengah hingga panjang.

Itulah reksa dana campuran yang direkomendasikan tim riset Bareksa karena dinilai memiliki dana kelolaan cukup besar pada minggu ini. Namun, perlu dicatat bahwa investor tetap harus membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet reksa dana terlebih dulu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada reksa dana tersebut. Ulasan ini bukanlah jaminan kinerja dari keputusan investasi Anda.

***

Butuh bantuan?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana