Reksa Dana dengan Return 43,57% dalam 5 Tahun Ini Kini Dapat Dibeli di Bareksa

Bareksa.com - Hari ini bertambah lagi produk reksa dana yang dijual Buana Capital melalui platform reksa dana online Bareksa.com. PT Sucorinvest Asset Management menambah salah satu reksa dana yang dikelolanya untuk dapat ditransaksikan melalui Bareksa, yaitu Sucorinvest Flexi Fund.

Reksa dana campuran tersebut yang telah diluncurkan sejak 2006 ini, lebih berfokus pada instrumen saham dibanding obligasi. Berdasarkan fund fact sheet periode September, mayoritas portofolio reksa dana ini dialokasikan pada saham, sedangkan sisanya sebesar 14 persen dialokasikan pada obligasi, dan 8,3 persen pada kas dan instrumen pasar uang.

Dalam lima tahun terakhir memberi return hingga 43,57 persen, jauh lebih tinggi dibanding indeks reksa dana campuran maupun IHSG. Namun, dalam satu tahun terakhir, reksa dana ini masih membukukan return negatif terimbas penurunan pasar saham yang cukup dalam hingga bulan lalu.

Grafik: Perbandingan Pergerakan Sucorinvest Flexi Fund, Indeks Reksa Dana Campuran, dan IHSG

Sumber: Bareksa.com

Saham sektor infrastruktur memiliki proporsi terbesar dalam portofolio reksa dana ini, yakni sebesar 17 persen. Menurut Dwi Yanti Sriwulan, Investment PT Sucorinvest Asset Management, reksa dana ini mengalokasikan mayoritas portofolio pada saham sektor infrastruktur karena saat ini government spending banyak dialokasikan untuk infrastruktur, properti, dan sebagainya.

Saham sektor ini yang menjadi top holdings Sucorinvest Flexi Fund adalah saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI). Selain itu, saham lainnya yang masuk top holdings reksa dana ini adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT Elnusa Tbk (ELSA), dan PT Intiland Development Tbk (DILD).

Grafik: Alokasi Portofolio Reksa Dana Sucorinvest Asset Management

Sumber: Fund Fact Sheet Reksa Dana

Karena reksa dana campuran, maka proporsi instrumen obligasi juga cukup besar. Dwi mengatakan bahwa reksa dana proporsi obligasi korporasi lebih banyak dibanding obligasi pemerintah.

"Reksa dana campuran ini termasuk tipe agresif, maka proporsi obligasi korporasi lebih banyak karena memberikan return yang lebih tinggi. Obligasi pemerintah mengambil porsi sekitar 3 persen dan mayoritas sukuk karena memberi kupon yang lebih tinggi dibandingkan surat utang negara (SUN)," ujar Dwi kepada Bareksa.

Sementara untuk mengalokasikan suatu efek dalam reksa dana ini, Manajer Investasi akan mengambil saham dan mengevaluasinya berdasarkan update market. "Jika growth saham atau instrumen tersebut masih oke, maka akan kami hold. Jika growthnya tidak oke, maka akan kami cutloss atau kami ganti dengan saham lainnya."

Untuk satu bulan ke depan, strategi investasi reksa dana ini mungkin akan mempertahankan saham emiten kelapa sawit (crude palm oil/CPO) karena harga CPO sedang mengalami peningkatan. Selain itu saham konstruksi dan infrastruktur juga akan masih dipertahankan mengingat prospek ke depan yang cukup baik.

"Saat ini kami juga sedang menunggu keputusan The Fed pada November, setelah keputusan tersebut jelas maka akan mempermudah untuk menentukan strategi berikutnya," ujar Dwi.

Jika Anda merupakan investor yang agresif dan menyukai volatilitas, Anda dapat mempertimbangkan reksa dana ini untuk berinvestasi. Pembelian minimum reksa dana Sucorinvest Flexi Fund juga relatif murah, yakni dapat dibeli mulai dari nominal Rp250.000 saja.

***

Anda tertarik berinvestasi reksa dana, produk investasi resmi yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan RI? Jika tertarik, silakan mendaftar menjadi nasabah marketplace reksa dana online terintegrasi Bareksa - Buana Capital dengan mengklik tautan ini.

Jika Anda ingin belajar dan mendalami investasi reksa dana, termasuk bagaimana menggunakan berbagai perangkat onlineuntuk mengukur, membandingkan, dan memonitor reksa dana dengan return terbaik, silakan mengikuti workshop Bareksa Fund Academy online maupun offline. Untuk mendaftar silakan klik tautan ini. GRATIS.