Reksa Dana Beta Tinggi Ini Lebih Landai Penurunannya dari IHSG

Bareksa • 06 Aug 2015

an image
Sejumlah orang mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ANTARA FOTO/Adimas Raditya).Sejumlah orang mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ANTARA FOTO/Adimas Raditya)

Nilai beta lebih dari satu mengindikasikan nilai reksa dana bergerak dengan volatilitas yang lebih tinggi dari IHSG

Bareksa.com - Reksa dana saham yang memiliki beta cukup tinggi dapat menjadi pilihan bagi investor penyuka volatilitas dalam berinvestasi. Ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat, maka reksa dana jenis ini menawarkan return lebih tinggi. Namun, apabila IHSG anjlok, maka nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana ini cenderung menurun lebih dalam.

Beta merupakan ukuran volatilitas atau risiko sistematis dari suatu saham atau portofolio dibandingkan dengan volatilitas pasar secara keseluruhan, dalam hal ini IHSG.

Nilai beta lebih dari satu mengindikasikan bahwa nilai reksa dana tersebut bergerak dengan volatilitas yang lebih tinggi dari IHSG. Sementara beta kurang dari satu mengindikasikan nilai reksa dana tersebut memiliki volatilitas lebih rendah dibanding IHSG. Jadi, bagi anda yang menyukai volatilitas dan mengharapkan return tinggi dapat memilih reksa dana dengan beta tinggi.

Namun, tidak semua reksa dana dengan beta tinggi, mengalami penurunan yang lebih dalam dari IHSG saat pasar dalam keadaan di bawah tekanan. Ada beberapa reksa dana yang mengalami penurunan lebih kecil dibandingkan dengan IHSG yang dalam sebulan terakhir berfluktuasi akibat sentimen negatif dari dalam dan luar negeri.

Tabel: Reksa Dana dengan Beta Tinggi dan Returnnya Selama 1 Bulan

Sumber: Bareksa.com

Pada tabel di atas, beberapa reksa dana dengan beta tinggi dapat bertahan dari anjloknya IHSG yang dalam sebulan terakhir menurun 4,05 persen.

Reksa dana yang memiliki penurunan return terendah adalah Simas Saham Unggulan. Return reksa dana yang dikelola oleh PT Sinarmas Asset Management ini hanya menurun 2,88 persen. Padahal nilai beta-nya cukup tinggi 1,09 kali.

Selanjutnya beberapa reksa dana milik PT Trimegah Asset Management dengan beta tinggi memiliki penurunan return yang relatif rendah, yaitu TRAM Infrastructure Plus, TRIM Kapital, TRIM Kapital Plus, dan TRAM Consumption Plus. Return reksa dana tersebut dalam sebulan terakhir mengalami penurunan masing-masing 3,27 persen, 3,44 persen, 3,68 persen dan 3,49 persen.

Rendahnya penurunan pada reksa dana di atas karena saham yang menjadi mayoritas alokasinya pelemahan harganya tidak terlalu dalam. Hal itu yang menopang kinerja reksa dana tersebut sehingga return yang dihasilkan tidak sedalam penurunan IHSG.

Misalnya reksa dana Simas Saham Unggulan. Berdasarkan fund fact sheet Juni, reksa dana ini mayoritas asetnya dialokasikan kepada saham sektor properti. Dalam sebulan terakhir, sektor properti hanya menurun sekitar 2,62 persen, lebih rendah dibandingkan dengan IHSG yang anjlok 4,05 persen.

Saham sektor properti yang menjadi top holdings reksa dana ini adalah saham PT Nirvana Development Tbk (NIRO), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT PP  Tbk (PTPP).

Oleh karena itu, bagi Anda yang tergolong sebagai investor agresif dapat memperhatikan pergerakan dari saham-saham atau sektor yang menjadi mayoritas alokasi aset reksa dana tersebut sebelum memutuskan investasi pada suatu reksa dana sehingga dapat mendapatkan hasil maksimal dari investasinya tersebut. (qs)

***

Anda tertarik berinvestasi reksa dana, produk investasi resmi yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan RI? Jika tertarik, silakan mendaftar menjadi nasabah marketplace reksa dana online terintegrasi Bareksa - Buana Capital dengan mengklik tautan ini.

Jika Anda ingin belajar dan mendalami investasi reksa dana, termasuk bagaimana menggunakan berbagai perangkat onlineuntuk mengukur, membandingkan, dan memonitor reksa dana dengan return terbaik, silakan mengikuti workshop Bareksa Fund Academy online maupun offline. Untuk mendaftar silakan klik tautan ini. GRATIS.

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.