Bareksa.com - Persiapan hari tua sangat penting mengingat kebutuhan yang semakin meningkat di masa mendatang. Bahkan pemerintah juga mendorong dengan penetapan aturan kewajiban perusahaan untuk menambah iuran dana pensiun di BPJS Ketenagakerjaan.
Manusia memiliki usia produktif biasanya hanya sampai berumur 50 tahun, sementara kehidupan masih terus berjalan selama kita masih hidup di dunia ini.
Sedangkan harga barang setiap tahunnya terus mengalami kenaikan. Berdasarkan data pasar Cipinang, harga beras jenis IR64 awal Januari 2005 Rp3.200 per kg, tetapi di April 2015 harga beras jenis yang sama melonjak 265 persen menjadi Rp11.682 per kg. Dengan rata-rata biasa, tiap tahunnya harga beras naik 26,5 persen.
Sedangkan kenaikan gaji hanya mengikuti data yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang rata-rata hanya 6 persen per tahun, tentunya tidak akan bisa menutupi kenaikan biaya di masa mendatang.
Hal inilah yang menjadi latar belakang Pemerintah menaikan iuran BPJS ketenagakerjaan sebesar 8 persen dari penghasilan. Nantinya, pekerja hanya menyetor 3 persen dari penghasilan, sementara 5 persen sisanya ditanggung oleh perusahaan.
Misalkan gaji anda saat ini Rp3 juta per bulan, maka total setoran yang diberikan per bulan untuk program dana pensiun BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp240 ribu. Iuran senilai Rp90 ribu (3 persen) ditanggung sendiri, dan Rp150 ribu (5 persen) di tanggung perusahaan. Artinya dalam setahun ada tabungan dana pensiun Rp2.880.000,-.
Pertanyaannya, seberapa besar manfaat yang akan kita dapatkan setelah pensiun?
Dengan asumsi usia saat ini 25 tahun, gaji Rp3 juta per bulan, dan hasil pengembangan BPJS Ketenagakerjaan 8 persen per tahun, maka dana pensiun yang akan anda terima pada usia 50 tahun (usia pensiun) adalah Rp268 juta.
Tabel: Perhitungan Dana Pensiun
Sumber: perhitungan Bareksa
Jika anda ingin memiliki dana pensiun sendiri, anda juga bisa menggunakan reksa dana pasar uang yang juga memiliki hasil pengembangan rata-rata 8 persen. Menabung di reksa dana pasar uang sama seperti menabung di deposito, karena mayoritas aset portofolio reksa dana pasar uang juga deposito. Jadi dana anda aman, kecil sekali kemungkinan uang yang anda tabung mengalami penurunan yang besar.
Tetapi reksa dana pasar uang lebih fleksibel, karena bisa dicairkan kapan pun dan dana investasi awal reksa dana bisa dimulai hanya dengan uang Rp100 ribu. Selain itu return yang dihasilkan juga lebih besar karena tidak dikenakan pajak, berbeda dengan bunga hasil deposito yang terkena pajak 20 persen. (Baca juga: Mau Belajar Reksa Dana Dari Direktur Mega Asset, Yimmy Lesmana? Simak Lengkapnya)
Apabila anda ingin memiliki investasi dengan return yang lebih besar, anda bisa mencoba reksa dana saham. Berdasar pada data Bareksa, ada tiga reksa dana saham yang telah berusia lebih dari 15 tahun yakni reksa dana Panin Dana Maksima, Batavia Dana Saham dan Schroder Dana Prestasi.
Jika kita simulasikan menggunakan alat simulasi Bareksa, dengan tabungan rutin Rp240 ribu per bulan pada reksa dana tersebut sejak awal Januari 2004 hingga Desember 2014. Dalam 10 tahun, uang anda di Panin Dana Maksima meningkat menjadi Rp183,9 juta atau return 480,5 persen, Batavia Dana Saham Rp111 juta atau return 251 persen dan Schroder Dana Prestasi Rp114 juta atau return 262 persen.
Artinya dalam jangka panjang di reksa dana saham, rata-rata per tahun bisa memberikan potensi return 25 sampai 48 persen per tahun.
Simulasi Investasi Reksa Dana Schroder Dana Prestasi
Sumber: Bareksa.com
Tetapi tentu ada risiko di reksa dana saham, berbeda dengan reksa dana pasar uang maupun BPJS Ketenagakerjaan. Dilihat dari grafik, untuk garis hijau tua terlihat bergerak fluktuatif yang mengindikasikan adanya risiko penurunan harga dalam jangka pendek di reksa dana saham. Namun jika dilihat jangka panjang, baru terasa manfaat yang bisa diperoleh dari reksa dana saham.
Seperti satu tahun terakhir ini rata-rata reksa dana saham memberikan hanya memberikan return 6 persen, imbas dari turunnya harga saham akibat pelemahan ekonomi. Tetapi ada juga beberapa reksa dana saham yang memberikan return lebih dari 15 persen seperti Lautandhana Equity Progresif, Simas Saham Unggulan dan Pratama Equity.
Daftar Return Reksa Dana Saham Per 12 Mei 2015
Sumber: Bareksa.com
Jadi kebahagian anda di hari tua bisa anda usahakan dari sekarang. Anda tinggal memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko. Jika ingin risiko rendah anda bisa mencoba pada dana pensiun BPJS Ketenagakerjaan ataupun reksa dana pasar uang. Sementara jika bisa menerima risiko lebih besar, anda bisa mulai berinvestasi di reksa dana saham. (np)
***
Anda tertarik berinvestasi reksa dana, produk investasi resmi yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan RI? Jika tertarik, silakan mendaftar menjadi nasabah marketplace reksa dana online terintegrasi Bareksa - Buana Capital dengan mengklik tautan ini.
Jika Anda ingin belajar dan mendalami investasi reksa dana, termasuk bagaimana menggunakan berbagai perangkat online untuk mengukur, membandingkan, dan memonitor reksa dana dengan return terbaik, silakan mengikuti workshop Bareksa Fund Academy online maupun offline. Untuk mendaftar klik tautan ini. GRATIS.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.