Bareksa.com - Jumlah investor pasar modal terus meroket di tengah tren pemulihan ekonomi nasional pasca dihantam pandemi Covid-19. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia, hingga Maret 2022, jumlah investor pasar menembus angka 8,39 juta atau 8,4 juta investor. Jumlah itu naik 12,13 persen sepanjang tahun berjalan (YTD) dibandingkan akhir 2021 yang sebanyak 7,49 juta investor.
Melesatnya jumlah investor pasar modal utamanya ditopang lonjakan jumlah investor reksadana yang melambung 13,12 persen jadi 7,74 juta investor pada Maret 2022. Pada akhir tahun lalu, jumlah investor reksadana sebanyak 6,84 juta investor.
Jumlah investor Surat Berharga Negara(SBN) juga meroket 10 persen jadi 672,2 ribu investor, pada Maret 2022 dibandingkan akhir tahun lalu 611,1 ribu investor. Adapun jumlah investor c-best (investor saham) naik 6,57 persen jadi 3,75 juta investor dibandingkan akhir tahun lalu yang sebanyak 3,45 juta investor.
Melesatnya jumlah investor pasar modal karena ditopang semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi, utamanya akibat ketidakpastian ekonomi terdampak pandemi. Tingginya kesadaran investasi di kalangan generasi milenial juga turut menopang kenaikan jumlah investor.
Jumlah investor pasar modal tidak bisa dijumlahkan antara investor reksadana, investor SBN dan saham, sebab biasanya investor bisa berinvestasi di lebih dari satu instrumen investasi.
Sumber : KSEI
Dilihat dari sisi demografinya, jumlah investor laki-laki masih mendominasi dengan menyumbang 62,89 persen. Dari sisi usia, jumlah investor generasi muda atau milenial dengan usia di bawah 30 tahun menyumbang hingga 60 persen, atau mayoritas dari jumlah investor.
Meskipun dari sisi nilai asetnya, masih dikuasai investor dengan usia 60 tahun ke atas yang secara jumlah hanya menyumbang 2,7 persen, namun asetnya mencapai Rp539 triliun. Adapun investor di bawah usia 30 tahun asetnya senilai Rp49,77 triliun.
Investor dengan jenis pekerjaan pegawai baik swasta maupun negeri mendominasi dengan menyumbang 32,36 persen. Nilai asetnya mencapai Rp349,6 triliun. Kemudian disusul investor dari kalangan pelajar menyumbang 28 persen dari sisi jumlah, dengan nilai aset Rp21 triliun.
Mayoritas investor memiliki penghasilan antara Rp10 juta hingga Rp100 juta sebulan yang menyumbang lebih dari 50 persen terhadap total jumlah investor. Disusul investor dengan penghasilan kurang dari Rp10 juta sebulan yang menyumbang 37,81 persen terhadap jumlah investor.
Dari sisi pendidikan, mayoritas investor atau 60,23 persen merupakan lulusan SMA ke bawah. Kemudian disusul investor lulusan sarjana strata 1 menyumbang 29,7 persen terhadap jumlah investor.
Data selengkapnya sebagaimana tertera dalam grafik berikut :
Sumber : KSEI
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.