BEI Targetkan Jumlah Investor Pasar Modal Syariah Naik 30 Persen
Sejak 2017 hingga Maret 2022, jumlah investor pasar modal syariah bertumbuh hingga 367 persen
Sejak 2017 hingga Maret 2022, jumlah investor pasar modal syariah bertumbuh hingga 367 persen
Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan jumlah investor syariah bisa naik 30 persen pada tahun ini. Sedangkan hingga Maret 2022, jumlah investor pasar modal syariah sudah mencapai 108.345 orang.
Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh mengatakan, jumlah investor pasar modal syariah terus meningkat dari tahun ke tahun. Sejak 2017 hingga Maret 2022, jumlah investor pasar modal syariah bertumbuh hingga 367 persen.
Sejauh ini, investor pasar modal syariah masih terkonsentrasi di Jawa dengan persentase 66 persen. Selain itu, 80 persen transaksi saham syariah juga terjadi di Pulau Jawa.
Promo Terbaru di Bareksa
"Meski demikian, terjadi perlambatan pertumbuhan jumlah investor syariah selama pandemi," kata Irwan seperti dikutip dari Bisnis Indonesia, Senin (18/4).
Menurut Irwan, perlambatan ini diakibatkan oleh percepatan penambahan investor konvensional yang lebih tinggi daripada investor saham syariah. Sementara teknologi pasar modal syariah masih tertinggal dibandingkan dengan pasar modal konvensional.
Tahun ini, BEI lebih optimistis jumlah investor pasar modal syariah bisa bertumbuh signifikan, meskipun ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh industri pasar modal syariah. Tantangan tersebut adalah transisi dari pandemi ke endemi.
Kemudian, penggunaan teknologi informasi yang tertinggal di pasar modal syariah. Menurutnya, saat ini untuk membuka rekening akun di pasar modal syariah membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan akun pasar modal konvensional.
Meski begitu, di saat yang sama, BEI berusaha untuk terus mendorong anggota bursa bergabung memberikan layanan Sharia Online Trading System (AB SOTS), yang menerapkan simplifikasi online dalam pembukaan rekening saham syariah.
Milenial Semakin Melek Investasi
Tantangan selanjutnya menurut Irwan adalah edukasi berbasis online yang mulai mengalami kejenuhan. Di sisi lain, masyarakat juga kembali konsumtif dan juga maraknya investasi bodong berbasis teknologi serta adanya efek negatif sosial media terhadap investasi.
Namun di balik sejumlah tantangan itu, Irwan melihat adanya peluang untuk pertumbuhan pasar modal syariah. “Milenial semakin melek investasi, ini peluang," tuturnya.
Untuk bisa menggarap segmen milenial, pengembangan teknologi menjadi syarat mutlak. Peluang lain yang bisa mendorong pertumbuhan pasar modal syariah adalah ruang pertumbuhannya yang masih besar, didukung oleh jumlah penduduk yang banyak dan pasar yang cukup besar.
Selain itu, akses saat ini semakin mudah dan terjangkau sehingga bisa mempermudah untuk menjangkau produk pasar modal syariah.
(K09/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.