Minim Katalis, IHSG Berpotensi Sideways

Bareksa • 27 Feb 2019

an image
Pengunjung melintasi layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG menguat dengan ditopang sektor mining, property dan basic industry. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Theresa May berikan 2 opsi kepada parlemen Inggris terkait Brexit

Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,24 persen di level 6,540 pada perdagangan Selasa, 26 Februari dengan sektor barang konsumsi (1,39 persen) membukukan kenaikan tertinggi, sedangkan sektor pertanian (-1,43 persen) mengalami penurunan terdalam.

Saham UNVR, BBCA dan HMSP menjadi market leader, sedangkan saham MKPI, BBRI dan ASII menjadi market laggard. Investor asing mencatatkan net buy Rp352,6 miliar.

Bursa Saham Wall Street melemah dengan Indeks DJIA turun 0,13 persen, S&P 500 turun 0,08 persen dan Nasdaq turun 0,07 persen.

Menurunnya indeks Wall Street dikarenakan rilis data perumahan yang jatuh ke level terendah dalam lebih dari dua tahun. Sementara itu, Gubernur The Fed menyatakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih akan bersabar dalam memutuskan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Minim Katalis, IHSG Berpotensi Sideways

HSG mampu ditutup menguat di 6.540 setelah sempat bergerak melemah di sepanjangan perdagangan kemarin.

Indeks berpeluang untuk melanjutkjan penguatannya dan bergerak  menuju resistance level 6.580. Akan tetapi stochastic yang mengalami kejenuhan terhadap aksi beli berpotensi menghambat laju penguatan indeks yang jika berbalik melemah dapat menguji  6.495.

Pemerintah Tinjau Ulang Pengenaan Pajak Ekspor Kepada Produk Sawit

Pemerintah berencana untuk mengkaji ulang terkait pajak ekspor minyak sawit mentah (CPO) meskipun harga CPO sudah menyentuh US$570 per ton.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 152 Tahun 2018, ekspor CPO akan dikenakan pajak oleh pemerintah apabila harga CPO berada di level US$570 - 619  per ton, dengan besaran pajak berada pada kisaran US$10 - 25 per ton.

Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia, Derom Bangun, mengapresiasi langkah pengkajian ulang dari pemerintah, karena dengan pengenaan pajak tersebut, maka hal tersebut akan mengurangi keuntungan dari para petani sawit.

Theresa May Berikan 2 Opsi Kepada Parlemen Terkait Brexit     

Perdana Menteri Inggris Raya, Theresa May, memberikan 2 opsi kepada parlemen dalam pembahasan terkait Brexit. Adapun kedua opsi tersebut ialah, tetap berada di dalam jalur “no-deal Brexit”, atau melakukan penundaan implementasi Brexit hingga akhir Juni 2019.

Voting ini sendiri akan dilaksanakan pada 13-14 Maret mendatang. Sementara itu, dari sisi Uni Eropa, mereka sudah menyetujui apabila parlemen Inggris Raya meminta adanya penundaan proses Brexit hingga akhir Juni demi memastikan adanya ratifikasi perjanjian pemisahan dari parlemen Inggris Raya.

(KA02/AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.