Trump Gembira Hasil Negosiasi Dagang dengan China, Ini Prospek IHSG

Bareksa • 19 Feb 2019

an image
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri) dan Presiden China Xi Jinping (kanan) saat makan malam bersama setelah pertemuan pemimpin-pemimpin negara G-20 di Buenos Aires, Argentina (01/12/2018). (akun Twitter @WhiteHouse)

Pada Senin, 18 Februari, IHSG ditutup melesat 1,7 persen berakhir di level 6.497

Bareksa.com - Mengawali perdagangan di pekan ketiga Februari 2019, pasar saham Indonesia terlihat sangat ceria hingga berakhir naik signifikan pada perdagangan kemarin.

Performa bursa saham Tanah Air senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang kompak menguat untuk mengawali pekan ini. Indeks Nikkei (Jepang) melesat 1,82 persen, Indeks Shanghai (China) melonjak 2,68 persen, Indeks Hang Seng (Hong Kong)melaju 1,6 persen, indeks Straits Times (Singapura)menguat 0,81 persen, dan Indeks Kospi (Korea) naik 0,67 persen.

Pelaku pasar saham benua kuning bersuka cita merayakan adanya indikasi keharmonisan hubungan Amerika Serikat (AS) dengan China setelah kedua negara selesai menggelar negosiasi dagang di Beijing sepanjang pekan lalu.

Melalui sebuah cuitan di Twitter, Presiden AS Donald Trump menyebut bahwa dialog dagang dengan China telah mencapai banyak kemajuan.

"Baru saja bertemu dengan staf saya untuk membahas kesepakatan dagang dengan China. Kemajuan sudah diraih dalam begitu banyak hal. Negara ini punya potensi yang luar biasa untuk terus tumbuh ke level yang lebih tinggi!" cuit Trump melalui akun @realDonaldTrump.

Trump juga sudah berani sesumbar bahwa AS dan China bisa mencapai kesepakatan dagang dalam waktu dekat. Bahkan, Trump juga bicara mengenai potensi pencabutan bea masuk bagi impor produk-produk China.

"Kita sudah lebih dekat untuk menuju kesepakatan dagang. Saya akan merasa terhormat untuk menghapus berbagai bea masuk jika kesepakatan sudah tercapai," tegas Trump, mengutip Reuters.

Sementara dari kubu China, Presiden Xi Jinping yang menemui delegasi AS pada hari Jumat lalu ikut membawa energi positif. Menurut Xi, berbagai kemajuan sudah diraih dalam perundingan selama sepekan di ibukota.

"Konsultasi antara dua pihak telah mencapai kemajuan. Saya berharap Anda semua akan melanjutkan upaya ini guna mencapai kesepakatan bersama. Win-win agreement," tutur Xi dalam pidato di Great Hall of the People, seperti dilansir Reuters.

Sebagai informasi, sebagai tindak lanjut dari pertemuan di China pada pekan kemarin, negosiasi dagang lanjutan akan digelar di Washington pada pekan ini untuk level menteri dan wakil menteri.

Selain karena potensi tercapainya damai dagang antara AS dan China, rilis data ekonomi di kawasan regional juga turut menambah kepercayaan diri pelaku pasar.

Pada hari Jumat, penyaluran kredit baru di China sepanjang bulan Januari diumumkan senilai 3,23 triliun yuan, jauh di atas capaian bulan Desember yang senilai 1,08 triliun yuan. Capaian tersebut juga jauh di atas konsensus yang senilai 2,8 triliun yuan, seperti dilansir dari Trading Economics.

Derasnya penyaluran kredit menunjukkan langkah-langkah pelonggaran likuditas yang diambil oleh bank sentral China (People's Bank of China) sudah menunjukkan dampak yang cukup nyata.

Beralih ke Jepang, kemarin pemesanan barang-barang mesin inti periode Desember 2018 diumumkan hanya terkontraksi tipis 0,1 persen MoM, jauh lebih baik dibandingkan konsensus yang memperkirakan kontraksi hingga 1,1 persen MoM, seperti dilansir dari Trading Economics.

Mengingat China dan Jepang yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua dan ketiga di dunia, wajar jika pelaku pasar begitu mengapresiasi cemerlang data ekonomi yang dirilis di masing-masing negara.

Senin, 18 Februari 2019 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat 1,7 persen dengan berakhir di level 6.497,82.Aktivitas transaksi pada perdagangan kemarin cukup ramai, di mana tercatat 13,1 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi yang mencapai Rp9,66 triliun.

Secara sektoral, seluruhnya kompak berakhir di zona hijau pada perdagangan kemarin, dengan tiga sektor yang mengalami kenaikan tertinggi yakni aneka industri (2,92 persen), infrastruktur (2,46 persen), dan konsumer (2,06 persen).

Beberapa saham yang mendorong kenaikan IHSG kemarin :

1. Saham BBCA (2,2 persen)
2. Saham HMSP (3 persen)
3. Saham ASII (3,6 persen)
4. Saham TLKM (2,9 persen)
5. Saham UNVR (3 persen)

Sebanyak 264 saham menguat, 148 saham melemah, dan 118 saham tidak mengalami perubahan harga. Di sisi lain, investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) pada perdagangan kemarin senilai Rp147,02 miliar,

Saham-saham yang terbanyak dilepas investor asing :

1. Saham BBCA (Rp338,54 miliar)
2. Saham BMRI (Rp126,48 miliar)
3. Saham BNLI (Rp97,04 miliar)
4. Saham BBRI (Rp85,91 miliar)
5. Saham TLKM (Rp78,1 miliar)

Analisis Teknikal IHSG


Sumber: Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle IHSG pada perdagangan kemarin membentuk white marubozu yang menggambarkan IHSG mengalami pergerakan yang sangat positif dengan naik meyakinkan pasca tertekan selama pekan lalu.

Secara intraday, pergerakan IHSG terlihat langsung dibuka melonjak 0,97 persen pada perdagangan kemarin, dan terus melaju tanpa sedikitpun bergerak di bawah level pembukaannya hingga hanya berakhir beberapa angka di level tertingginya.

Indikator relative strength index (RSI) terpantau mulai berbalik tajam, mengindikasikan adanya momentum kenaikan yang kuat. Dilihat dari sudut pandang teknikal, pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi melanjutkan kenaikannya.

Di sisi lain, kondisi bursa saham Wall Street yang ditutup libur awal pekan ini untuk peringatan Ulang Tahun Washington, diharapkan bisa mengurangi risiko yang kemungkinan hari pada perdagangan hari ini.

(KA01/AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.