IHSG Melemah Namun Asing Tetap Net Buy, Borong Lima Saham Ini
Aura damai dagang Amerika Serikat - China menguat
Aura damai dagang Amerika Serikat - China menguat
Bareksa.com - Setelah mengalami kenaikan signifikan pada Rabu (06/02/2019), pasar saham Indonesia mengalami koreksi terbatas pada perdagangan kemarin.
Bursa saham utama kawasan Asia berakhir bervariatif pada perdagangan kemarin. Indeks Nikkei (Jepang) turun 0,59 persen, namun indeks Straits Times (Singapura) naik 0,5 persen, dan indeks Kospi flat. Sementara itu, perdagangan di Bursa Saham China dan Hong Kong masih diliburkan seiring dengan perayaan Tahun Baru Imlek.
Sentimen pada perdagangan kemarin memang bisa dibilang imbang. Terkait dengan sentimen positif, yang paling kuat adalah aura damai dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
Promo Terbaru di Bareksa
Dalam pidato State of the Union yang disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump, dirinya menyatakan rasa hormat kepada Presiden China Xi Jinping. Washington pun siap membuat kesepakatan dagang dengan China.
"Akhirnya kita mampu memperjelas posisi dengan China. Saya tidak menyalahkan China, ini adalah kesalahan pemimpin dan legislatif kita. Sekarang kami sedang bekerja untuk mencapai kesepakatan dengan China," papar Trump dalam pidatonya.
Menyusul pidato Trump, delegasi AS memastikan akan bertolak ke Beijing pada pekan depan untuk melanjutkan dialog dagang.
"(Kepala Perwakilan Dagang AS) Robert Lighthizer dan saya bersama tim akan bertolak ke Beijing pekan depan. Kami berkomitmen untuk melanjutkan dialog, bekerja dengan segala upaya untuk mencapai kesepakatan. Itu yang menjadi tujuan kami," ungkap Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin seperti dilansir CNBC International.
Sejauh ini, perekonomian kedua negara terlihat jelas sudah tersakiti oleh perang dagang yang berkecamuk. Jika damai dagang secara permanen bisa dicapai, tentu laju perekonomian keduanya, termasuk perekonomian global, bisa dipacu lebih cepat.
Kemudian beralih ke sentimen negatif, ada potensi bahwa pemerintahan AS akan kembali mengalami shutdown. Belum lama ini, pemerintahan AS kembali dibuka setelah mengalami shutdown selama 35 hari lantaran anggaran belanja negara tak mampu diloloskan di Kongres.
Ketidaksepahaman terkait anggaran pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko antara Partai Demokrat dan Republik menjadi masalah yang mengganjal. Presiden AS Donald Trump kemudian menyetujui anggaran sementara tanpa anggaran pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko yang akan membuat pemerintahan AS beroperasi secara penuh hingga tanggal 15 Februari.
Dalam pidato State of the Union, Trump kembali bersumpah untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko. Dirinya mendesak Partai Demokrat dan Republik agar mencapai kesepakatan sebelum tanggal 15 Februari.
"Di masa lalu, sebagian besar orang di ruangan ini memilih membangun tembok, tetapi tembok yang tepat tidak pernah dibangun. Saya akan membuatnya dibangun," kata Trump dalam pidatonya, dilansir dari Reuters.
Trump sebelumnya telah mengatakan dirinya tak segan untuk menutup lagi pemerintahan bila ia tidak mendapatkan dana pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko yang ia minta.
Kamis, 7 Februari 2019 IHSG ditutup melemah tipis 0,17 persen berakhir di level 6.536,45.
Aktivitas transaksi pada perdagangan kemarin berlangsung cukup ramai, di mana tercatat 16,69 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi yang mencapai Rp9,05 triliun.
Secara sektoral, mayoritas berakhir di zona merah pada perdagangan kemarin, kecuali hanya tiga sektor yang menguat yakni yakni infrastruktur (0,23 persen), disusul perdagangan (0,03 persen), dan keuangan (0,01 persen).
Sementara itu, tiga sektor yang mengalami penurunan terdalam yakni pertanian (-0,91 persen), industri dasar (-0,83 persen), dan pertambangan (-0,6 persen).
Beberapa saham yang menekan IHSG kemarin :
1. Saham CPIN (-2,5 persen)
2. Saham JPFA (-5,4 persen)
3. Saham PGAS (-2,8 persen)
4. Saham INPP (-14,8 persen)
5. Saham INCO (-3 persen)
Sebanyak199 saham menguat, 226 saham melemah, dan 123 saham tidak mengalami perubahan harga. Di sisi lain, investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) pada perdagangan kemarin senilai Rp372,84 miliar.
Saham-saham yang terbanyak diburu investor asing :
1. Saham BBRI (Rp197,46 miliar)
2. Saham BMRI (Rp71,49 miliar)
3. Saham TLKM (Rp66,59 miliar)
4. Saham UNTR (Rp20,57 miliar)
5. Saham ANTM (Rp18,59 miliar)
Analisis Teknikal IHSG
Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle IHSG pada perdagangan kemarin membentuk bearish spinning top yang menggambarkan pergerakan IHSG cenderung mengalami tekanan namun masih tertahan oleh aksi pembelian sehingga menyebabkan tidak turun terlalu dalam.
Secara intraday, pergerakan IHSG sebenarnya sempat positif di awal perdagangan karena mampu dibuka menguat tipis meskipun setelah itu sepanjang hari cenderung mengalami pelemahan.
Namun menjelang detik-detik perdagangan akan berakhir, secara perlahan IHSG merangkak naik untuk memangkas pelemahannya.
Indikator relative strength index (RSI) terpantau sedikit bergerak turun, mengindikasikan adanya momentum kenaikan yang kembali tertahan. Dilihat dari sudut pandang teknikal, pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan melemah.
Di sisi lain, kondisi bursa saham Wall Street yang ditutup kompak melemah pada perdagangan kemarin diperkirakan bisa menjadi sentimen negatif yang kembali menekan laju IHSG pada hari ini.
Indeks Dow Jones melemah 0,87 persen, kemudian S&P 500 turun 0,94 persen, dan Nasdaq Composite merosot 1,18 persen.
(KA01/AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.