Lihat Gerak Lima Saham Penyandang Status UMA Periode Januari 2019

Bareksa • 01 Feb 2019

an image
Pegawai melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/11/2018). Pergerakan IHSG pada Jumat (9/11), ditutup melemah 1,72 persen ke level 5.874,15 dari posisi penutupan perdagangan kemarin di level 5.976,806. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Dari lima saham itu, tiga saham kena UMA karena harganya naik terus sementara dua lainnya karena harganya turun

Bareksa.com – Gerak saham yang di luar kebiasaan alias unusual market activity (UMA) kerap menarik bagi kalangan investor. Terlebih, jika saham yang mendapat status UMA tersebut memberi return positif bagi para pemegang sahamnya.

Pada bulan pertama tahun ini atau hingga 31 Januari 2019, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengeluarkan surat UMA bagi lima saham. Jumlah ini memang lebih sedikit ketimbang periode sama tahun 2018 yang mencapai tujuh saham.

Sepanjang Januari tahun ini, saham-saham yang mendapat status UMA antara lain PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS), PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY), PT Siwani Makmur Tbk (SIMA), PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) dan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).

Dari lima saham yang mendapat status UMA di bulan pertama tahun ini, ternyata tidak semuanya karena kenaikan harga yang signifikan. Tercatat, ada dua saham yang kena UMA karena justru harganya yang terus melemah.

Salah satunya adalah KIOS. Sepanjang periode 28 Desember 2018 sampai 31 Januari 2019, saham KIOS turun 46,92 persen dari Rp2.600 menjadi Rp1.380. Satu saham lainnya adalah KPAS yang sudah turun lebih dalam atau minus 63,6 persen dari Rp555 per akhir 2018 menjadi Rp202.

Performa Saham KIOS dan KPAS Periode 28 Desember 2018 – 31 Januari 2019

 

Sumber: Bareksa.com

Seperti diketahui, sehubungan dengan terjadinya UMA, BEI menyampaikan bahwa tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham terkait. Bursa pun meminta investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa.

CLAY, SIMA, dan ASSA

Sementara tiga saham lainnya yang mendapat UMA pada Januari ini yakni CLAY, SIMA, dan ASSA terkait dengan harganya yang naik secara signifikan. CLAY misalnya. Saham pendatang baru yang IPO pada 18 Januari 2019 ini terus naik dari harga perdana Rp180 menjadi Rp1.700.

Bahkan BEI pun memutuskan menghentikan sementara (suspensi) saham CLAY di pasar regular dan pasar tunai mulai hari ini (Jumat, 1 Februari 2019). Sebelum suspensi hari ini, saham CLAY juga sempat disuspensi Bursa pada 28 Januari 2019 sebelum akhirnya kembali dibuka sehari kemudian.

Di sisi lain, saham SIMA yang menutup akhir tahun 2018 pada level Rp92, harganya terus naik dan menyentuh level Rp300 per 31 Januari 2019. Artinya, sepanjang bulan pertama tahun ini, saham SIMA sudah naik 226,09 persen.

Performa Saham CLAY, SIMA, dan ASSA Periode 28 Desember 2018 – 31 Januari 2019

Sumber: Bareksa.com

Adapun saham ASSA yang per 31 Januari 2019 berada pada level Rp740 telah naik 103,29 persen dari posisi akhir tahun 2018 Rp364.

Dalam setiap pengumuman UMA, BEI selalu menyampaikan, pengumuman tersebut tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Namun BEI selalu meminta investor untuk mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. Investor juga diharapkan mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum pengambilan keputusan investasi. (hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.