IHSG Turun 2,5 Persen Sepanjang 2018, Ini Saham Paling Diborong & Dibuang Asing

Bareksa • 28 Dec 2018

an image
Seorang pria beraktivitas di dekat layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/12/2018). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 17,63 poin atau 0,29 persen ke level 6.115,49. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Daftar 5 Saham yang paling untung dan buntung di Indeks LQ45 serta nett sell asing sepanjang 2018 tembus Rp50,3 triliun

Bareksa.com - Perdagangan saham di tahun 2018 resmi berakhir pada hari ini, Jumat 28 Desember 2018. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup tahun 2018 dengan menguat tipis 0,06 di level 6.194,5.

Alhasil sepanjang tahun ini, IHSG tercatat mengalami koreksi 2,54 persen, dibandingkan dengan penutupan akhir tahun 2017 di level 6.355,65.

Sepanjang tahun 2018, investor tercatat keluar cukup banyak dari pasar saham domestik yakni dengan mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp50,32 triliun. Angka tersebut melonjak cukup signifikan dibandingkan tahun 2017 dengan net sell senilai Rp39,60 triliun.

Saham-saham yang terbanyak dijual investor asing sepanjang tahun 2018 :

1. Saham BBRI (Rp9,12 triliun)
2. Saham BBNI (Rp5,59 triliun)
3. Saham UNTR (Rp5,03 triliun)
4. Saham TLKM (Rp4,88 triliun)
5. Saham BMRI (Rp4,71 triliun)

Namun di sisi lain, berikut beberapa saham yang paling banyak diborong investor asing sepanjang tahun 2018, antara lain :

1. Saham INKP (Rp4,83 triliun)
2. Saham PTBA (Rp3,38 triliun)
3. Saham BBCA (Rp1,91 triliun)
4. Saham TKIM (Rp1,25 triliun)
5. Saham ICBP (Rp692,88 miliar)

Selain itu, kinerja 45 saham paling likuid di bursa atau yang lebih dikenal dengan Indeks LQ45 juga senada dengan kinerja IHSG, bahkan mengalami penurunan lebih dalam.

Indeks LQ45 tercatat melemah 8,69 persen sepanjang tahun 2018 dengan ditutup pada level 982,73, lebih rendah dibandingkan dengan akhir tahun 2017 yang berada di level 1.079,39

Saham-saham dalam indeks LQ45 yang mengalami penurunan terdalam (top losers) sepanjang tahun 2018 antara lain :

1. Saham INDY (-48,35 persen)
2. Saham LPKR (-47,95 persen)
3. Saham MNCN (-47,26 persen)
4. Saham LPPF (-47,19 persen)
5. Saham ADRO (-35,34 persen)

Namun di sisi lain, berikut beberapa saham dalam indeks LQ45 yang mengalami kenaikan tertinggi (top gainers) sepanjang tahun 2018, antara lain:

1. Saham INKP (+117,43 persen)
2. Saham PTBA (+74,62 persen)
3. Saham ANTM (+22,56 persen)
4. Saham PGAS (+21,14 persen)
5.Saham ICBP (+17,89 persen)

(KA01/AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.