Inflasi Mei 2018 Terjaga, IHSG Merespons Positif

Bareksa • 04 Jun 2018

an image
Pedagang menata bahan makanan yang dijual di Pasar Jembatan Lima, Jakarta, Rabu (3/1). BPS mencatat inflasi pada tahun 2017 secara tahunan (year-to-year) sebesar 3,61 persen dan dianggap masih aman karena berada di bawah target dalam APBNP sebesar 4,3 persen, salah satunya dipicu harga pangan yang masih aman. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro)

BPS mengumumkan pada Mei 2018 terjadi inflasi sebesar 0,21 persen

Bareksa.com - Sepanjang Mei 2018, tingkat kenaikan harga barang-barang menjelang Ramadan masih terjaga dengan tingkat inflasi masih di kisaran 3 persen per tahun. Hal ini direspons positif oleh pasar modal Indonesia.

Badan Pusat Statistik mengumumkan pada Mei 2018 terjadi inflasi 0,21 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 132,99. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, dengan dipimpin oleh kelompok bahan pangan.

Secara lebih rinci, inflasi kelompok bahan makanan 0,21 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,31 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,19 persen, kelompok sandang 0,33 persen, kelompok kesehatan 0,21 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,09 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,18 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Mei) 2018 sebesar 1,3 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun atau year on year/yoy (Mei 2018 terhadap Mei 2017) 3,23 persen. Tingkat inflasi Mei 2018 yoy ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 3,41 persen.

Grafik Tingkat Inflasi Year on Year (Persen)

Sumber: BPS, diolah Bareksa.com

Komponen inti pada Mei 2018 mengalami inflasi 0,21 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari– Mei) 2018 adalah 1,12 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Mei 2018 terhadap Mei 2017) sebesar 2,75 persen.

Dari 82 kota IHK, 65 kota mengalami inflasi dan 17 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual 1,88 persen dengan IHK sebesar 149,87 dan terendah terjadi di Purwokerto dan Tangerang masing-masing 0,01 persen dengan IHK masing-masing 129,28 dan 139,95.

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Pangkalpinang 0,99 persen dengan IHK 137,93 dan terendah terjadi di Pematangsiantar 0,01 persen dengan IHK 137,09.

Seiring dengan pengumuman inflasi ini, pelaku pasar modal pun memberikan respons positif yang tercermin dari peningkatan harga saham-saham di Bursa Efek Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga pukul 11:41 WIB hari ini terpantau naik 0,72 persen ke 6.026,82.

Hingga berita ini ditulis, telah terjadi transaksi senilai Rp4,97 triliun di Bursa. Investor asing mencatatkan beli bersih (net buy) senilai Rp206,3 miliar.