BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Investor Asing Ramai-ramai Jual Saham Perbankan, Apa Penyebabnya?

21 Juni 2018
Tags:
Investor Asing Ramai-ramai Jual Saham Perbankan, Apa Penyebabnya?
Petugas menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang BNI Melawai, Jakarta, Selasa (15/9). Nilai tukar rupiah terpuruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang Federal Open Market Committee (FOMC), Selasa (15/9) menyentuh level Rp 14.408 per dolar AS atau melemah 0,52 persen dibandingkan hari sebelumnya Rp 14.333 per dolar AS. ANTARA FOTO/Yudhi M.

Ambrolnya saham-saham di sektor keuangan terjadi pasca kenaikan suku bunga acuan 50 bps pada tahun ini

Bareksa.com - Merosotnya saham di sektor perbankan menekan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam dua bulan terakhir ternyata diiringi juga dengan aksi jual oleh investor asing.

Menurut analisis Bareksa, kekhawatiran akan volatilitas rupiah menjadi pendorong keluarnya dana investor asing dari saham-saham perbankan.

Dalam tiga bulan terakhir, kinerja sektor keuangan berada di bawah kinerja IHSG, yakni mulai 1 Maret 2018. Return indeks sektor keuangan sebulan terakhir ambrol 9,53 persen, sedangkan IHSG minus 4,75 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Ambrolnya saham-saham sektor keuangan terjadi pasca Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan 50 bps pada tahun ini. Apalagi kini BI kembali mengindikasikan kebijakan normalisasi lanjutan.

Dalam siaran pers BI pada 19 Juni 2018, disampaikan bahwa Bank Sentral berkomitmen dan fokus pada kebijakan jangka pendek dalam memperkuat stabilitas ekonomi, khususnya stabilitas nilai tukar rupiah.

Untuk itu, BI siap menempuh kebijakan lanjutan yang pre-emptive, front loading, dan ahead the curve dalam menghadapi perkembangan baru arah kebijakan the Fed dan ECB pada Rapat Dewan Gubernur pada 27-28 Juni 2018 yang akan datang.

Kenaikan suku bunga acuan ini dapat berpotensi menekan kinerja keuangan emiten-emiten perbankan. Ketika suku bunga acuan naik, maka bank akan dipaksa untuk menaikkan suku bunga deposito dan kredit.

Namun, dengan kondisi yang penuh ketidakpastian seperti saat ini, kenaikan suku bunga kredit akan membuat masyarakat dan pelaku usaha berpikir dua kali dalam menarik pinjaman. Pada akhirnya, profitabilitas dari bank-bank dapat mengalami penurunan.

Perbandingan IHSG dan Indeks Sektor Keuangan dalam 3 Bulan Terakhir

Illustration
Sumber: Bareksa.com

Selain itu, investor juga tampaknya menganggap kenaikan suku bunga acuan justru berpotensi menekan perekonomian dalam negeri yang sebenarnya belum pulih.

Ketika perekonomian suatu negara tak mampu tumbuh sesuai ekspektasi, maka mata uang negara tersebut menjadi kurang menarik di mata investor.

Analisa Korelasi IHSG dengan Nilai Tukar Rupiah

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Hingga penutupan perdagangan hari ini, Rabu, 20 Juni 2018, saham empat bank besar di Indonesia menjadi saham yang paling banyak dibuang asing.

Investor asing paling banyak melakukan penjualan pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp473 miliar.

Kemudian diikuti oleh saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dijual asing senilai Rp308 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp236 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp143 miliar.

Transaksi Bersih Investor Asing Periode 20 Juni 2018
Illustration
Sumber: Bareksa.com

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.385,6

Up0,21%
Up4,12%
Up7,77%
Up8,02%
Up19,27%
Up38,33%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,56

Up0,20%
Up4,14%
Up7,20%
Up7,44%
Up2,99%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.085,51

Up0,57%
Up4,03%
Up7,67%
Up7,80%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.854,58

Up0,55%
Up3,90%
Up7,24%
Up7,38%
Up17,49%
Up40,84%

Insight Renewable Energy Fund

2.288,82

Up0,81%
Up4,14%
Up7,41%
Up7,53%
Up19,89%
Up35,81%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua