Bareksa.com - Mengakhiri pekan ketiga di bulan April 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak positif dengan mencatatkan kenaikan 1,07 persen di level 6.337,69 dalam periode 16 - 20 April 2018. Namun secara year to date imbal hasil IHSG masih -1,34 persen.
Kenaikan level IHSG juga diikuti oleh peningkatan kapitalisasi pasar (market cap) Bursa Efek Indonesia (BEI) yang naik 1,08 persen menjadi Rp7.054,82 triliun dari sebelumnya Rp6.979,66 triliun.
Rata-rata frekuensi transaksi harian saham di Bursa efek Indonesia (BEI) selama sepekan ini juga meningkat 3,5 persen menjadi 397,17 ribu kali transaksi dari 383,71 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.
Meski demikian rata-rata nilai transaksi harian saham di BEI sepanjang pekan lalu turun 5,65 persen menjadi Rp6,51 triliun dari sebelumnya Rp6,9 triliun.
Rata-rata volume transaksi harian saham di BEI sepanjang pekan lalu juga turun 6,68 persen menjadi 8,66 miliar unit saham dari 9,28 miliar unit saham sepekan sebelumnya.
Selain itu, arus modal keluar (capital outflow) investor asing terpantau masih cukup deras. Dalam sepekan kemarin terjadi net sell senilai Rp1,52 triliun. Secara year to date hingga akhir pekan kemarin investor asing telah keluar dari pasar saham Indonesia senilai Rp28 triliun.
Adapun saham-saham yang paling banyak dibuang investor asing dalam sepekan kemarin antara lain BBCA (Rp275,82 miliar), BBNI (Rp228,82 miliar), BBTN (Rp149,60 miliar), BMRI (Rp142,49 miliar), dan INDF (Rp109,1 miliar).
Pergerakan IHSG dalam sepekan kemarin terlihat terus merangkak naik sejak awal pekan meskipun terlihat adanya koreksi di hari Jumat yang diakibatkan sentimen negatif dari pelemahan rupiah yang sempat menembus level Rp13.900 per dolar Amerika Serikat.
Di samping itu, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate pada level 4,25 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 18-19 April kemarin yang menjadi sentimen cukup positif pagi pergerakan IHSG.
Analisis Teknikal IHSG
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal pergerakan IHSG dalam pekan kemarin terlihat cukup positif dengan candle harga yang terus bergerak lebih tinggi. Meskipun di akhir pekan sedikit ada koreksi wajar mengingat kenaikannya yang lumayan sehingga memicu aksi profit taking selain juga disebabkan sentimen nilai tukar rupiah.
Candle hanging man pada Jumat lalu menggambarkan adanya aksi tekanan jual cukup tinggi yang memicu IHSG bergerak di zona merah. Namun di sisi lain terlihat masih adanya aksi perlawanan beli yang cukup kuat sehingga menyebabkan terbentuknya long lower shadow dan menahan penurunan IHSG tidak terlalu dalam.
Dilihat dari trennya, IHSG terlihat tengah mencoba membangun uptrend jangka pendeknya dengan ditandai bollinger band yang bergerak naik dan masih mencba untuk menguji resisten terdekat pada level 6.380 untuk mengonfirmasi uptrend tersebut.
Selain itu, posisi indikator relative strength index (RSI) yang saat ini masih di sekitar area netral menandakan adanya momentum yang masih terbuka. (AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut