Analisa Teknikal Saham TKIM : Potensi Penguatan Masih Berlanjut
Bareksa • 20 Feb 2018
Presiden Direktur PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Suhendra Wiriadinata (ketiga kiri), Direktur Arman Sutedja (kiri), Presiden Komisaris Saleh Husin (kedua kiri), Direktur Yan Partawidjaja (ketiga kanan), Komisaris Arthur Tahija (kedua kanan) dan Direktur Independen Baharudin di Jakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Saham TKIM kemarin ditutup melesat 5,76 persen ke level Rp 4.590 per saham
Bareksa.com - Harga saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) pada perdagangan Senin, 19 Februari 2018 ditutup melesat 5,76 persen ke level Rp 4.590 per saham. Saham TKIM ditransaksikan sebanyak 1.678 kali dengan nilai transaksi Rp34,81 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer saham TKIM antara Phillip Sekuritas (KK) dengan nilai pembelian Rp4,29 miliar, kemudian Mirae Asset Sekuritas (YP) Rp3,76 miliar, dan Panin Sekuritas (GR) Rp2,96 miliar.
Analisis Teknikal TKIM
Sumber : Bareksa.com
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal, candle saham TKIM pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan body yang relatif besar. Kondisi tersebut menggambarkan saham ini bergerak positif dengan rentang yang cukup lebar dan berakhir ditutup empati tick di bawah level tertingginya.
Pergerakan saham TKIM terlihat mulai rally dalam empat hari terakhir, setelah sebelumnya terkoreksi. MA 5 terlihat akan memotong MA 20 (golden cross) menandakan adanya sinyal uptrend.
Volume terlihat mengalami lonjakan signifikan menandakan adanya aksi pembelian yang besar pada saham ini. Selain itu, indikator relative strength index (RSI) terlihat masih bergerak positif dan berada di level 65 menandakan potensi penguatan yang lanjutan yang masih terbuka dengan target terdekat di resistance pada level Rp4.980 per saham. (AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.