Ditutup Menguat 0,43 Persen Tembus 6.472, Ini Prospek IHSG

Bareksa • 19 Jan 2018

an image
Seorang karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

Volume perdagangan mencapai 13,06 miliar saham dengan nilai transaksi Rp10,14 triliun

Bareksa.com - Pada perdagangan Kamis 18 Januari 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,43 persen ke level 6.472,67. Volume perdagangan mencapai 13,06 miliar saham dengan nilai transaksi Rp10,14 triliun.

Sebanyak 177 saham mengalami kenaikan,176 saham melemah, serta 119 saham tidak berubah. Selain itu, investor asing tercatat melakukan net sell Rp294,99 miliar. (Baca : IHSG Bertenaga, Ini Top 5 Reksa Dana Saham Return Tertinggi Sejak Awal 2018)

Secara sektoral, mayoritas sektor mengalami kenaikan terkecuali tiga sektor yang tercatat melemah. Tiga sektor tersebut antara lain sektor infrastruktur melemah 0,75 persen, disusul industri dasar (-0,56 persen), dan pertanian (-0,17 persen).

Sementara itu beberapa sektor yang mengalami kenaikan tertinggi antara lain sektor konsumer naik 1,42 persen, disusul aneka industri (1,08 persen), dan manufaktur (+0,94 persen). (Lihat : Target IHSG 7.200, Kresna Asset Management Fokus Saham Bank dan Consumer)

Beberapa saham yang menjadi kontributor terbesar kenaikan IHSG perdagangan kemarin antara lain :

•    PT H.M. SampoernaTbk (HMSP) : 3,52 persen
•    PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) : 1,91 persen
•    PT Astra InternationalTbk (ASII) : 1,21 persen
•    PT Ramayana Lestari SentosaTbk (RALS) : 21,45 persen
•    PT Gudang Garam Tbk (GGRM) : 1,02 persen

Analisis Teknikal IHSG

Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal pergerakan IHSG membentuk pola three white soldiers yang mengindikasikan sinyal bullish cukup kuat. Tren kenaikan IHSG masih berlanjut dengan berhasil ditutupnya IHSG pada level barunya yang lebih tinggi lagi pada perdagangan kemarin. (Baca : Bergerak Bak Roller Coaster, Saham PGAS Sumbang 31 Persen Transaksi IHSG)

Secara intraday pergerakan indeks terlihat bergerak cukup mixed dan cukup tertekan dalam satu jam awal pembukaan sebelum akhirnya mulai kembali merangkak naik. Pada sesi kedua indeks kembali mengalami tekanan lanjutan, namun menjelang penutupan berhasil mengalami rebound.

Indikator moving average terlihat kembali bergerak naik mengindikasikan sinyal uptrend IHSG yang masih kuat. Kemudian indikator relative strengh index (RSI) terlihat juga bergerak positif dan saat ini berada di level 75 atau semakin mendekati area overbought menandakan penguatan IHSG mulai terbatas. (Lihat : Pasca Tembus Rekor Baru di 6.444, Bagaimana Prospek IHSG?)

Pada perdagangan hari ini IHSG berpotensi mengalami koreksi akibat aksi profit taking oleh para investor yang biasanya terjadi di akhir pekan juga mengingat kenaikan Indeks yang sudah cukup tinggi.

Selain itu melemahnya Bursa Amerika Serikat (DJIA) yang pagi ini ditutup turun 0,37 persen serta melemahnya harga beberapa komoditas diperkirakan dapat menjadi faktor penghambat IHSG hari ini. (AM) (Baca : Rekor Baru IHSG, Return Reksa Dana Semesta Dana Saham Tertinggi)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut