Harga Minyak Dunia Melaju ke Titik Tertinggi, IHSG Kembali Sentuh 6.400

Bareksa • 10 Jan 2018

an image
Pengujung melintas di depan tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Sejumlah saham terkait harga minyak dunia yang mendorong IHSG hari ini termasuk ELSA dan MEDC

Bareksa.com – Harga minyak mentah kembali melaju ke titik tertinggi. Pada pagi ini, harga minyak west texas intemediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2018 di New York Mercantile Exchange naik ke level US$ 63,48 per barel dengan penguatan hingga 2,83 persen.

Kenaikan harga minyak dunia ini seiring dengan situasi geopolitik negara-negara produksi minyak seperti Iran dan Arab masih membuat harga minyak terus memanas. Demonstrasi di Iran serta penangkapan sejumlah pangeran Arab Saudi masih menjadi katalis utama penguat harga minyak saat ini. (Baca : IHSG Melemah 0,19 Persen, Utamanya Tertekan Penurunan Lima Saham Ini)

Lonjakan harga komoditas ini mendorong sentimen positif bagi emiten terkait minyak dan gas tercatat di Bursa Efek Indonesia, termasuk PT Elnusa Tbk (ELSA) dan PT Medco Energi Tbk (MEDC) yang hingga pukul 09.25 WIB hari ini 10 Januari 2018 telah naik masing-masing 3,5 persen menjadi Rp412 per lembar dan 3 persen menjadi Rp1.020 per lembar. (Lihat : Ditutup Tembus Rekor Baru di 6.385, IHSG Rawan Terkoreksi)

IHSG Kembali Sentuh Area 6.400 pada Perdagangan Intraday 10 Januari 2018

Sumber : Bareksa.com

Tingginya euforia para pelaku pasar terhadap kenaikan harga minyak dunia, membuat IHSG dalam 10 menit pertama perdagangan melonjak drastis ke area 6.411. Level intraday tertinggi di atas 6.400 juga sebelumnya terjadi pada 2 Januari 2018 saat IHSG mencapai 6.445. Adapun dua sektor yang mendominasi kenaikan indeks pada pagi ini ialah sektor Agriculture (naik 1,3 persen) dan Mining (naik 0,7 persen). (Lihat : IHSG Tertekan, Namun 4 Saham Ini Bukukan Nilai Transaksi di Atas Rp50 Miliar)

Kenaikan sektor Agriculture ditopang oleh saham-saham dengan kapitalisasi besar seperti PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang mencatat kenaikan 3 persen menjadi Rp13.925 per lembar dan PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) yang juga naik 2,85 persen menjadi Rp1.440 per lembar. (Baca : Membuka Tahun 2018, Harga Minyak Tembus US$60 per Barel)

Sentimen pendorong saham perkebunan adalah harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) yang ikut terkerek seiring penguatan harga minyak mentah dunia. Harga CPO di Bursa Berjangka Malaysia mencapai MYR2.597 per ton pada penutupan kemarin 9 Januari 2018. Sementara itu, sektor pertambangan mencakup juga emiten terkait minyak dan gas yang tentunya paling terimbas dari kenaikan harga minyak global ini. (hm) (Lihat : Naik Tipis 1,01 Persen Seiring Kenaikan Harga Minyak, Ini Prospek Saham ELSA)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut