Cari Dana di Pasar Modal, 8 BUMN Akan Terbitkan Obligasi Rp28 T Tahun 2018
PT Barata Indonesia, perusahaan manufaktur pelat merah, bakal menerbitkan obligasi untuk pertama kalinya tahun ini
PT Barata Indonesia, perusahaan manufaktur pelat merah, bakal menerbitkan obligasi untuk pertama kalinya tahun ini
Bareksa.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal mendorong perusahaan pelat merah menggalang dana melalui pasar modal. Sejumlah BUMN telah menyatakan bakal menerbitkan obligasi di pasar domestik maupun luar negeri tahun ini.
Berdasarkan catatan Bareksa, setidaknya terdapat 13 BUMN yang masih memiliki fasilitas PUB maupun yang telah menyatakan bakal menerbitkan obligasi di pasar domestik tahun ini. Dari 13 BUMN tersebut, 8 di antaranya sudah merencanakan untuk menerbitkan obligasi setidaknya Rp28 triliun.
Di samping itu, terdapat satu perusahaan berencana menerbitkan obligasi global (global bond) dan tiga berencana menerbitkan obligasi global berdenominasi rupiah (Komodo Bond).
Promo Terbaru di Bareksa
Satu di antara BUMN yang bakal menerbitkan obligasi domestik adalah PT Barata Indonesia. Perusahaan manufaktur ini bakal menerbitkan obligasi untuk pertama kalinya tahun ini dalam rangka mendiversifikasi pendanaanya melalui pasar modal.
Barata bakal menerbitkan obligasi dengan kisaran emisi Rp500 miliar – Rp1 triliun. Waktunya diperkirakan pada kuartal III atau IV 2018.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Hary Sampurno mengungkapkan, Kementerian BUMN memang mendorong perusahaan pelat merah mencari dana melalui pasar modal. Barata merupakan salah satu perusahaan baru yang akan mencari dana di pasar modal Indonesia.
“Mereka mungkin terbitkan medium term notes (MTN) dahulu, berikutnya obligasi,” kata Harry kepada Bareksa di Jakarta, Jumat, 5 Januari 2018.
Dia melanjutkan, hal yang penting sebenarnya adalah bukan mencari dana tetapi proyek atau pengembangan usaha perseroan. Nantinya, dana kebutuhan akan menyusul setelah ada proyek pengembangan.
Sekretaris Perusahaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Errinto Pardede menuturkan, perseroan berencana menerbitkan obligasi tahun ini. PNM masih memiliki sisa penerbitan obligasi sebesar Rp2,5 triliun dari total penawaran umum berkelanjutan (PUB) Obligasi II senilai Rp4 triliun.
“Kita masih bisa menerbitkan obligasi hingga Rp2,5 triliun,” katanya.
Dia belum bisa memastikan nilai emisi obligasi yang bakal dirilis tahun ini. Menurut Errinto, perseroan akan melihat kondisi terlebih dahulu, tetapi ada kemungkinan perseroan akan menerbitkan seluruh sisa PUB.
Tahun lalu, setidaknya 19 BUMN menerbitkan obligasi dan sukuk dengan total emisi sekitar Rp60 triliun. Kementerian BUMN memproyeksikan nilai emisi surat utang BUMN tahun ini bisa lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. (Baca juga PT KAI Kaji Sekuritisasi Aset dan Rilis Global Bond Tahun Depan)
Daftar BUMN yang berencana menerbitkan obligasi dan masih memiliki fasilitas PUB
sumber: Bareksa.com
Sementara itu, tiga perusahaan pelat merah lain dikabarkan bakal melangsungkan penawaran obligasi global berdenominasi rupiah (Komodo Bond) tahun ini. Tiga perusahaan tersebut adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo mengungkapkan, ketiga perusahaan pelat merah tersebut menerbitkan surat utang terkait kebutuhan pembiayaan infrastruktur. “Semuanya inline dengan infrastruktur,” kata Gatot belum lama ini. (Baca juga Kelebihan Permintaan, Komodo Bond Jasa Marga Berikan Kupon 7,5 Persen)
Menurut Gatot, untuk Telkom, perusahaan tersebut masih mengkaji kemungkinan menerbitkan Komodo Bond. Sebab Telkom membutuhkan dana untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dalam negeri dan kebutuhan lainnya, seperti pembiayaan kembali utang (refinancing).
Sementara itu, PT Pelindo III berniat menerbitkan global bond bertenor sepuluh tahun dengan nilai emisi hingga US$1 miliar tahun ini. Dana hasil penerbitan surat utang bakal digunakan untuk kebutuhan ekspansi pada 2018-2019. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.