Ini Daftar 10 Saham dengan Kenaikan Terdahsyat Sepanjang 2017

Bareksa • 29 Dec 2017

an image
Refleksi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/12). Menjelang libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, IHSG mencatat rekor baru yaitu ke posisi 6.221,01 naik 37,52 poin atau 0,61 persen. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Kenaikan harga antara 292 - 1.700 persen, empat saham di antaranya baru melantai di Bursa Efek tahun ini

Bareksa.com– Menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2017, hingga 19,2 ke level tertinggi sepanjang sejarah 6.314,05 (per 28 Desember 2017), membuat sebagian saham yang tercatat di bursa membukukan lonjakan harga.

Beberapa saham bahkan harganya mampu melesat jauh melampaui penguatan IHSG. (Baca : Meski Asing Net Sell Rp573 Miliar, IHSG Kembali Cetak Rekor Tembus 6.314)

Pergerakan IHSG Secara YTD


Sumber: Bareksa.com

Dari saham-saham yang membukukan kenaikan tersebut, ada 10 saham yang mencatatkan return tertinggi. Bahkan, 10 saham tersebut mampu mencetak return antara 292 – 1.707 persen. Apa saja saham-saham tersebut? Berikut ini daftar saham dengan peningkatan harga tertinggi di tahun 2017. (Lihat : IHSG Kembali Cetak Rekor Baru di 6.277, Bagaimana Prospeknya?)

Daftar Saham-Saham Return Tertinggi 2017

sumber: Bareksa.com
 

PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) memuncaki saham dengan peningkatan harga tertinggi sepanjang 2017. Saham perusahaan yang secara resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 Mei ini melesat 1.707 persen. (Baca : Pasca Tembus 6.221, Bagaimana Prospek IHSG?)

Pada 10 Mei, saham Tamu diperdagangkan di level Rp187, kemudian tujuh bulan kemudian atau pada 28 Desember 2017 harganya sudah melonjak 17 kali lipat menjadi Rp3.400 per saham. 

Pergerakan Harga Saham TAMU (10 Mei - 28 Desember 2017)

Sumber : Bareksa

TAMU melepas sebanyak 20 persen dari 3,75 miliar lembar saham perseroan kepada publik. Harga pelaksanaan IPO emiten subsektor transportasi ini ditetapkan sebesar Rp110 per saham sehingga dana yang diperoleh perseroan mencapai Rp82,5 miliar.

Kini nilai kapitalisasi pasar saham TAMU telah melonjak menjadi Rp12,7 triliun. (Baca : IHSG Cetak Rekor Tembus 6.221, HMSP jadi Perusahaan Berkapitalisasi Terbesar)

Meskipun demikian dari sisi transaksi saham, selama tujuh bulan terakhir saham TAMU hanya di transaksikan sebanyak 1,3 jut lot saham senilai Rp307,3 miliar atau rata-rata memiliki transaksi sebanyak Rp2 miliar per harinya. (Lihat : Listing Perdana, Saham ZINC Hanya Ditransaksikan 4 Lot)

Saham OKAS

Mengekor TAMU, di urutan kedua ada PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS). Harga saham emiten perdagangan besar ini bergerak hingga melesat 748 persen ke level Rp400an padahal sebelumnya saham ini bertengger di harga  Rp50. ( Baca : Hari Ini, Empat Saham Klub Gocap Kompak Bergerak)

Dari sisi transaksi jumlah saham yang ditransaksikan melonjak hingga 13 kali lipat menjadi 5,1 juta lot saham dari sebelumnya hanya 391 ribu lot. Adapun dari sisi jumlah transaksi saham melompat 49 kali lipat menjadi Rp146,4 miliar dari sebelumnya hanya Rp3 miliar. (Lihat : Anggota Klub Gocap Di 2016 Ada 33 Saham)

Pergerakan Saham OKAS (2 Januari-28 Desember 2017)

Sumber : Bareksa

Saham INDY

PT Indika Energy Tbk (INDY) merupakan saham yang masuk ke dalam jejeran 10 saham dengan return tertinggi hingga 349 persen dengan nilai transaksi terbesar. (Baca : Menurut Moody’s, Tiga Aspek Ini Berpotensi Turunkan Peringkat INDY)

Berdasarkan pantauan Bareksa terhadap data harga saham, kenaikan yang signifikan baru terjadi beberapa bulan terakhir. Hal ini disinyalir akibat sentimen penambahan porsi kepemilikan saham Indika Energy di PT Kideco Jaya Agung.

Melalui anak usahanya, PT Indika Inti Corpindo, Indika menandatangani perjanjian pembelian saham secara terpisah dengan Samtan Co Ltd dan PT Muji Inti Utama. (Lihat : Moody's Naikkan Peringkat Jadi Ba3, Harga Saham INDY Melonjak Tembus Rp3.010)

Total saham Kideco yang dibeli Indika dari kedua pihak itu sebesar 45 persen. Rinciannya, 40 persen dibeli dari Samtan dengan nilai US$610 juta. Sekitar 5 persen saham Kideco diakuisisi dari Muji senilai US$67,5 juta. Sehingga total transaksi ini mencapai US$677,5 juta (sekitar Rp9 triliun). (Baca juga : Indika Kembali Caplok 45 Persen Saham Kideco Rp 8,8 Triliun, Ini Alasan INDY)

Setelah transaksi tersebut, Indika menjadi pemegang saham mayoritas Kideco dengan kepemilikan 91 persen saham, sedangkan Samtan tetap dengan kepemilikannya sebesar 9 persen.

Pergerakan Saham INDY (2 Januari - 28 Desember 2017)

Sumber : Bareksa

Sekedar informasi, Kideco merupakan produsen batu bara terbesar ketiga di Indonesia yang berlokasi di Kalimantan Timur yang memiliki cadangan batu bara mencapai 422 juta ton serta kapasitas produksi terpasang 55 juta ton per tahun. (Baca : Indika Energy Tuntaskan Akuisisi 45 Persen Saham Kideco)

Menariknya dari 10 saham return tertinggi tahun ini, empat  di antaranya merupakan perusahaan yang baru saja melantai di Bursa pada tahun ini, contohnya TAMU, PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS), PT Kapuas Prima Coal (ZINK) dan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO). (AM)