Suspensi Dilepas, Saham RIMO Dibuka Menguat 13,5 Persen

Bareksa • 15 Nov 2017

an image
Pengunjung melintasi layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Empat broker secara bersamaan melakukan netting atau menjadi broker dengan pembelian sekaligus penjualan terbesar

Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka perdagangan saham PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) setelah sebebelumnya terkena suspend perdagangan di pasar reguler dan tunai sejak 9 November 2017. Bursa kembali membuka perdagangan (unsuspend) saham RIMO setelah perusahaan telah memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh BEI.

Dalam keterbukaan informasi yang dirilis kemarin (14 November 2017), perusahaan yang kini beralih ke bisnis properti ini menjelaskan setidaknya ada empat poin tentang respon perusahaan atas pertanyaan BEI dan media massa.

Salah satu poin yang dibahas ialah mengenai alasan perseroan mengapa menggunakan metode pengakuan pendapatan atas penjualan unit (realtor), sedangkan perseroan mengakui harga pokok penjualan (COGS) melalui metode persentase penyelesaian kontruksi oleh KSO.

Grafik : Pergerakan Intraday Saham RIMO

Sumber : Bareksa.com

Hingga pukul 09.56 WIB, saham RIMO menguat 13,5 persen menjadi Rp218, dibandingkan level sebelum disuspensi Rp192. Telah terjadi transaksi sebanyak 2,22 juta lot senilai Rp48 miliar.

Tercatat, ada empat broker melakukan netting atau menjadi broker dengan pembelian sekaligus penjualan terbesar. Adapun broker-broker tersebut antara lain : Mirae Asset Sekuritas (YP), Mandiri Sekuritas (CC), Indo Premier Sekuritas (PD), dan Phillip Sekuritas Indonesia (KK).

Sebelumnya, Rimo telah merilis kinerja laporan keuangannya untuk periode kuartal III 2017, dengan lonjakan drastis di sisi penjualannya. Sejak beralih ke bisnis properti, RIMO juga terlihat berhasil keluar dari kerugian yang dicatatkan pada periode sebelumnya.

Hingga akhir September 2017, penjualan RIMO melonjak 27 kali lipat menjadi Rp247,08 miliar. Saat masih mempunyai lini bisnis ritel di department store di kuartal ketiga tahun lalu, perusahaan hanya mencatat penjualan sebesar Rp9,16 miliar.

Menariknya, kenaikan pendapatan ditopang oleh penjualan apartemen yang mencapai Rp239 miliar atau 96,7 persen dari total penjualan di periode ini. Sementara itu, pada periode sama tahun lalu, RIMO belum memasuki bisnis properti sehingga tidak ada kontribusi penjualan apartemen. (Baca Juga : Penjualan Apartemen Dongkrak Kinerja RIMO, Ini Daftar Proyeknya) (hm)