Bareksa.com – Salah satu indeks acuan internasional, The Financial Times Stock Exchange (FTSE), mengumumkan perubahan komposisi (rebalancing) untuk Asia Tenggara dengan nama FTSE Value-Stocks ASEAN Index yang akan efektif pada hari Senin, 23 Oktober 2017 mendatang. Berdasarkan pengumuman tanggal 16 Oktober 2017, lima emiten asal Indonesia masuk ke dalam indeks ini sedangkan lima saham lainnya dikeluarkan dari indeks.
FTSE yang diterbitkan oleh Grup FTSE berbasis di Inggris ini memiliki berbagai jenis indeks yang kerap digunakan oleh investor internasional sebagai tolak ukur (benchmark) portofolio, seperti halnya Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang juga familiar di dunia. Oleh sebab itu, penambahan dan penghapusan saham dalam indeks dapat berpengaruh terhadap keputusan investor atau manajer investasi yang mengelola portofolio saham mereka.
Adapun lima emiten asal Indonesia yang menjadi anggota baru (inclusions) indeks ini adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Sementara itu, saham-saham yang dikeluarkan (exclusions) dari indeks adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Dikutip dari website-nya, FTSE Global Equity Index meliputi sekitar 7.400 saham dari 46 negara dan melingkupi setiap sektor dan saham dengan mempertimbangkan kebutuhan investor internasional.
Tabel : Daftar Saham yang Masuk dan Keluar Indeks FTSE ASEAN
Sumber : FTSE diolah Bareksa
Efek Rebalancing
Pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, 16 Oktober 2017, saham ASII dan PGAS yang masuk sebagai anggota atau konstituen baru indeks justru melemah 0,3 persen dan 0,9 persen. Sementara itu, saham JPFA dan CPIN masing-masing menguat 1,3 persen dan 0,64 persen sedangkan GGRM masih tetap diperdagangkan di harga pembukaan.
Sementara itu, saham INDF, JPFA, dan UNTR yang dikeluarkan indeks tersebut masing-masing menguat 0,6 persen, 0,4 persen, dan 2,9 persen. Sisanya, yakni INTP dan GGRM, ditutup melemah 0,12 persen di level Rp19.250 dan GGRM yang masih bergerak flat di harga Rp64.200.
Meskipun demikian, berlakunya indeks dengan anggota baru tersebut akan dimulai pada pekan depan sehingga masih ada kemungkinan saham-saham konstituen baru ini bergerak naik. Pasalnya, masuknya lima saham baru tersebut dalam indeks FTSE bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan manajer investasi baik dalam menempatkan dana mereka disertai dengan pembobotan yang baru terhadap ke lima saham tersebut.