Setelah 4 Hari Turun, Saham BKSL Menguat 5 Persen

Bareksa • 03 Oct 2017

an image
Central Business District Niaga Sentul City - (Company)

Penguatan saham BKSL terjadi seiring penguatan IHSG

Bareksa.com – Saham PT Sentul City Tbk (BKSL) berbalik arah setelah mengalami penurunan selama empat hari berturut-turut. Hal ini seiring dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini (Selasa, 3 Oktober 2017).

Penguatan saham BKSL terjadi saat memasuki sesi II pada perdagangan hari ini. Hingga pukul 14:08 WIB, saham BKSL tercatat naik 2,21 persen ke level Rp139 dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp136 per saham. Bahkan,harga saham emiten properti ini sempat naik 5,1 persen dan menyentuh Rp 143. IHSG mencapai level tertinggi intraday di 5.953 atau naik 0,6 persen dari level penutupan kemarin.

Penguatan saham BKSL kali ini terjadi setelah empat hari beruntun mengalami penurunan. Pada penutupan 26 September 2017, saham BKSL masih berada pada level Rp 155. Artinya, sejak saat itu hingga 2 Oktober 2017, penurunan saham BKSL sudah mencapai 12,25 persen.

Jika ditarik ke belakang, penurunan saham BKSL terjadi setelah menyentuh level tertingginya tahun ini pada 19 September 2017 di Rp156.

Untungnya, secara year to date saham BKSL masih bertumbuh. Bagi investor yang telah menjadi pemegang saham BKSL sejak akhir 2016, maka return yang telah dihasilkan hingga 2 Oktober 2017 adalah 65,85 persen.

Dan sampai saat ini, transaksi saham BKSL masih terbilang likuid. Terutama jika dilihat dari rata-rata volume transaksi dalam sebulan terakhir yang mencapai 3,16 juta lot dengan nilai rata-rata Rp 42,4 miliar per hari.

Pergerakan Saham BKSL Periode 30 Desember 2016 – 2 Oktober 2017

Sumber: Bareksa.com

Penguatan saham BKSL hari ini juga terjadi setelah menyentuh level terendah Rp 131 dengan catatan volume transaksi 1,12 juta lot dan frekuensi 2.704 kali atau senilai Rp 15,19 miliar.

Dari transaksi yang ada, Mirae Asset Sekuritas Indonesia menjadi pembeli terbanyak saham BKSL dengan volume 416.437 lot pada harga rata-rata Rp 136 per saham. Sementara itu, OCBC Sekuritas Indonesia menjadi penjual terbanyak dengan volume 215.979 lot pada harga rata-rata Rp 136 per saham. (hm)