Kerugian Menurun, Sekuritas Asing Ini Borong Saham BEKS di Harga Rp 50

Bareksa • 01 Aug 2017

an image
Logo PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS)

Secara Fundamental, BEKS Masih Bergantung Pada Deposito Berjangka dalam 4 Tahun Terakhir

Bareksa.com – Untuk pertama kalinya saham PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) kembali diperdagangkan setelah dalam kurun waktu dua bulan terakhir, saham BEKS berada di level Rp 50 per lembar atau biasa disebut saham gocap.

Pada perdagangan hari ini, 1 Agustus 2017 saham BEKS sempat diperdagangkan di level Rp 55 atau menguat 10 persen dibandingkan harga penutupan perdagangan kemarin Rp 50. Namun, menurut pantauan Bareksa, saham BEKS hanya mampu menguat selama beberapa menit sebelum akhirnya kembali ambrol di zona Rp 50 setidaknya hingga jeda sesi I hari ini.

Grafik : Pergerakan Intraday BEKS

Sumber : Bareksa.com

Adapun sentimen yang menggerakkan saham ini menurut pantauan Bareksa ialah rilis laporan keuangan BEKS untuk periode kuartal II 2017 yang diumumkan pada 31 Juli kemarin. Dalam laporan tersebut, rugi perusahaan cenderung menurun dibandingkan tahun lalu di periode yang sama. Dalam laporannya, BEKS berhasil menekan nilai kerugian menjadi Rp 42,2 miliar. Angka tersebut meskipun masih rugi, namun dinilai lebih baik dibandingkan performa di Juni 2016 yang mencatatkan rugi Rp 191,6 miliar.

BEKS Masih Bergantung Pada Deposito Berjangka

Dalam 4 tahun terakhir, penurunan kerugian BEKS disebabkan oleh penurunan beban bunga yang turunnya lebih dalam ketimbang pendapatan bunga BEKS. Hal itu dapat dilihat dalam grafik berikut ini, di mana beban bunga sebesar 85 persen dikontribusikan oleh deposito berjangka.

Grafik : Perbandingan Beban Bunga dan Deposito Berjangka (Rp Juta)

Sumber : Laporan keuangan, diolah bareksa

Meskipun kerugian BEKS menurun, namun di sisi lain berkurangnya jumlah deposito berjangka secara tidak langsung menggambarkan adanya penurunan dana pihak ketiga (DPK) di perusahaan yang sebelumnya bernama Bank Pundi ini.

Ada Inflow Asing di saham BEKS

Menariknya, di tengah adanya pergerakan di saham ini, Deutsche Sekuritas Indonesia (DB) sebagai salah satu broker asing di Indonesia tercatat melakukan pembelian saham BEKS di pasar reguler sebanyak 300 juta lembar di harga rata-rata Rp 50 per lembar.

Hingga jeda sesi I, meski harga saham sempat menguat 10 persen, DB belum menjual sama sekali saham BEKS. DB tercatat melakukan pembelian saham BEKS hingga Rp 15 miliar, adapun transaksi BEKS hingga jeda sesi I mencapai Rp 79 miliar. Artinya jumlah saham BEKS yang dibeli DB setara dengan 20 persen keseluruhan transaksi BEKS pada hari ini di sesi I.