Bareksa.com – Saham PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) punya nasib berbeda dengan PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY) dan PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB). Jika ARMY dan MAPB langsung menembus level tertinggi pada hari perdana perdagangan, WOOD dan HRTA justru sebaliknya.
Sejak menyentuh level tertinggi, saham WOOD dan HRTA mulai mendapat tekanan jual. WOOD pada penutupan sesi pertama bertengger pada level Rp 302 atau naik 16,15 persen dari harga perdana, sementara HRTA naik 20,66 persen dari harga perdana Rp 300 menjadi Rp 362.
Nah, memasuki sesi 2 perdagangan, tekanan jual saham WOOD terus berlangsung. Hingga pukul 14:55 WIB, saham WOOD berada pada level Rp 284 atau naik 9,23 persen dari harga perdana. Sementara HRTA tercatat masih naik 18 persen dan berada pada level Rp 354.
Grafik: Intraday Saham WOOD Hingga Pukul 14:40 WIB
Sumber: Bareksa.com
Pada hari pertama perdagangan ini, level tertinggi saham WOOD berada pada level Rp 390 dengan level terendah Rp 264. Meski begitu, harga rata-rata pembelian terbanyak saham WOOD ada pada Rp 321 dengan rata-rata harga penjualan Rp 312.
Di sisi lain, level tertinggi saham HRTA Rp 450 dengan level terendah Rp 334. Adapun harga rata-rata pembelian saham HRTA ada pada Rp 390 dengan harga rata-rata penjualan Rp 386.
Grafik: Intraday Saham HRTA Hingga Pukul 14:40 WIB
Sumber: Bareksa.com