Indeks FTSE Jagokan INDF dan JPFA di Asia Tenggara
Sejumlah reksa dana di Marketplace Bareksa memiliki saham INDF dalam portofolio mereka
Sejumlah reksa dana di Marketplace Bareksa memiliki saham INDF dalam portofolio mereka
Bareksa.com - Salah satu indeks acuan internasional, The Financial Times Stock Exchange (FTSE), mengumumkan perubahan komposisi (rebalancing) untuk Asia Tenggara dengan nama FTSE Value-Stocks ASEAN Index yang akan efektif pada hari Senin, 22 Mei 2017 mendatang. Berdasarkan pengumuman tanggal 12 Mei 2017, dua emiten asal Indonesia masuk ke dalam indeks ini sedangkan empat saham lainnya dikeluarkan dari indeks.
FTSE yang diterbitkan oleh Grup FTSE berbasis di Inggris ini memiliki berbagai jenis indeks yang kerap digunakan oleh investor internasional sebagai tolok ukur (benchmark) portofolio, seperti halnya Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang juga familiar di dunia. Oleh sebab itu, penambahan dan penghapusan saham dalam indeks dapat berpengaruh terhadap keputusan investor atau manajer investasi yang mengelola portofolio saham mereka.
Adapun dua emiten asal Indonesia yang menjadi anggota baru (inclusions) indeks ini adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA). Sementara itu, saham-saham yang dikeluarkan (exclusions) dari indeks adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
Promo Terbaru di Bareksa
Dikutip dari website-nya, FTSE Global Equity Index meliputi sekitar 7.400 saham dari 46 negara dan melingkupi setiap sektor dan saham dengan mempertimbangkan kebutuhan investor internasional.
Tabel : Daftar Saham yang Masuk dan Keluar Indeks FTSE ASEAN
Sumber : FTSE diolah Bareksa
Efek Rebalancing
Pada penutupan perdagangan hari ini, 16 Mei 2017, saham INDF yang masuk sebagai anggota atau konstituen baru indeks justru melemah 1,17 persen sedangkan JPFA menguat 9,76 persen. Sementara itu, saham PGAS, GGRM, dan ADRO yang dikeluarkan indeks tersebut masing-masing melemah 2,47 persen, 4,21 persen, dan 1,34 persen. Sisanya, yakni MNCN, malah ditutup menguat 1,8 persen di level Rp1.960.
Meskipun demikian, berlakunya indeks dengan anggota baru tersebut akan dimulai pada pekan depan sehingga masih ada kemungkinan saham-saham konstituen baru ini bergerak naik. Pasalnya, masuknya saham INDF dan JPFA dalam indeks FTSE bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan manajer investasi dalam menempatkan dana mereka.
Sejumlah produk reksa dana saham yang tersedia di Bareksa sudah menyebutkan kepemilikan saham INDF di dalam fund fact sheet mereka. Berdasarkan fund fact sheet per Maret 2017, berikut adalah produk reksa dana saham yang memegang saham INDF.
Tabel : Daftar Produk Reksa Dana Saham yang Mempunyai Saham INDF dan Return Sejak Awal Tahun
Sumber : Bareksa.com
Akan tetapi, berdasarkan penelusuran Bareksa, tidak ada satu pun reksa dana saham yang tersedia di Marketplace Bareksa ini mencatatkan kepemilikan saham JPFA dalam fund fact sheet-nya. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.