Bareksa.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren negatif saat pembukaan perdagangan awal tahun ini. Pada awal tahun 2017 ini, indeks dibuka pada level 5.290,388, turun 0,12 persen atau 6,323 poin dari penutupan perdagangan 30 Desember 2016 pada level 5.296,711.
Pergerakan intraday IHSG masih diwarnai sentimen profit taking para investor yang telah berlangsung sejak akhir tahun 2016. Hal ini juga yang menyebabkan IHSG pada akhir tahun 2016 turun 0,11 persen atau 5,85 poin.
Pada awal tahun 2016, indeks juga dibuka negatif. Posisi indeks saat itu berada pada level 4.580,165 atau turun 0,28 persen dari penutupan akhir tahun 2015 pada level 4.593,008.
Grafik: Tren Pembukaan Perdagangan Saham Awal Tahun Sejak 2013
Sumber: Bareksa.com
Perdagangan saham pada awal tahun ini pun sesuai dengan prediksi beberapa analis. Salah satunya, Equity Technical Analyst Reliance Securities Lanjar Nafi. Lanjar menjelaskan, pola yang terbentuk pada akhir tahun cenderung negatif, terutama terlihat pola gavestone doji dengan potensi koreksi jangka pendek. “Sehingga diperkirakan IHSG akan membuka tahun 2017 dengan tekanan pada range pergerakan 5.260-5.350,” ungkap Lanjar.
Begitu juga dengan Research Divison Erdikha Elit Sekuritas Toufan Yamin. Toufan menjelaskan, stokastik sudah memasuki area overbought nampak bergerak melandai menunggu konfirmasi sinyal balik. Kemudian, Bill Wiliam melanjutkan akselerasi dan bullish momentum namun nampaknya mendekati titik puncak. “Indeks diperkirakan koreksi dalam rentang 5.250-5.314. Manfaatkan kesempatan untuk taking profit,” kata Toufan.
Penutupan Sesi I
Pelemahan indeks sejak awal pembukaan perdagangan masih berlanjut. Setidaknya hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini.
Grafik: Pergerakan Indeks Secara Intraday 3 Januari 2017
Sumber: Bareksa.com
Indeks ditutup melemah 0,61 persen atau 32,411 poin ke level 5.264,3. Pergerakan indeks terjadi dengan kenaikan 120 saham, 149 saham turun, dan 105 saham tidak berubah.
Adapun nilai transaksi dalam perdagangan setengah hari mencapai Rp1,97 triliun dengan volume 3,23 miliar lot. (hm)