Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT Express Trasindo Utama Tbk (TAXI)
Rasio marjin laba bersih Express akhir tahun lalu menyusut menjadi hanya 3 persen. Angka ini mendekati nilai pada tahun 2009. Untuk kembali meningkatkan kinerja keuangannya, Express akan menjual sejumlah aset yang tidak produktif. Aset yang paling memungkinkan untuk dijual adalah sebidang tanah di Bekasi, Jawa Barat, dengan luas sekitar 9 hektare.
Selain itu Express juga akan memaksimalkan pendapatan iklan di badan taksi serta layar di atap taksi. Tahun ini Express hanya menargetkan pendapatan Rp900 miliar, lebih rendah dari tahun lalu yang Rp970 miliar, terkait dengan persaingan ketat di sektor transportasi.
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
Sepanjang Januari-Maret 2016, laba bersih TOWR menyusut 14 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya menjadi Rp538 milar. Padahal pendapatan masih mengalami kenaikan 9,5 persen menjadi Rp1,17 triliun. Penyusutan laba didorong oleh kerugian nilai wajar properti investasi.
PT Bukaka Teknik Utama (BUKK)
Perusahaan yang terafiliasi dengan keluarga Jusuf Kalla ini akan melakukan penambahan saham melalui rights issue setelah memperoleh persetujuan dari pemegang saham pada 26 Mei 2016 kemarin. Selain itu, pemegang saham juga menyetujui pembagian deviden sebanyak 50,06 persen dari laba yang diperoleh di akhir tahun 2015 atau berkisar Rp33 miliar.
PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY)
Manajemen perusahaan membenarkan akan melakukan private placement senilai Rp769 miliar. Nilai itu setara dengan jumlah saham 10 persen dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor. Manajemen berencana menawarkan saham baru tersebut kepada investor lokal. PT Global Mediacom Tbk sebagai pemegang saham mayoritas akan mengambil bagian dari saham baru tersebut agar kepemilikannya tidak turun dari saat ini di atas 75 persen. (kd)