Prudential Borong Saham Agung Podomoro, Lepas Saham Tiphone

Bareksa • 12 Jan 2016

an image
Pialang mengamati pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta - (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Kini, Prudential menggenggam 9,8% saham APLN & 6,13% saham TELE

Bareksa.com - Perusahaan asuransi PT Prudential Life Assurance menambah investasi pada perusahaan properti  PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Prudential membeli 20.328.600 lembar saham APLN pada kisaran harga Rp327 - 334 per saham.

Transaksi beli dilakukan pada  29 Desember 2015 sampai dengan 4 Januari 2016 dengan total nilai mencapai Rp6,6 miliar. Pasca transaksi tersebut Prudential menggenggam 9,8 persen saham APLN, naik dari sebelumnya 9,7 persen.

Perusahaan properti yang telah beroperasi sejak 1969 ini mencetak laba sebesar Rp368 miliar pada kuartal III-2015, atau turun dari periode yang sama tahun sebelumnyar Rp510 miliar. Menyusutnya laba pada Januari-September 2015 didorong naiknya kepentingan non pengendali menjadi Rp200 miliar dari sebelumnya hanya Rp47 miliar.

Namun meskipun kinerja keuangan APLN menurun, langkah Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro membatalkan penurunan acuan harga properti yang menjadi objek pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) dari Rp 10 miliar menjadi Rp 5 miliar, memberi harapan akan membaiknya kinerja perusahaan properti. Pada pertengahan September, harga saham APLN berhasil merangkak naik melawan pergerakan negatif IHSG yang terjadi sejak Febuari 2015.

Grafik: Harga Saham APLN


sumber: Bareksa.com

Di luar tambahan investasi pada saham APLN, Prudential menjual sebagian sahamnya di PT Tiphone Mobile Indonesia (TELE). Penjualan dilakukan pada 29 - 30 Desember 2015 atas 1.673.200 lembar saham pada kisaran harga Rp723 - 745 per lembar. Transaksi dengan total nilai sebesar Rp1,2 miliar ini menurunkan kepemilikan Prudential pada TELE menjadi 6,13 persen dari sebelumnya 6,16 persen.
 
TELE berhasil mencetak laba sebesar Rp289,8 miliar pada kuartal III-2015. Raihan laba tersebut meningkat 20 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp240,5 miliar. Sayangnya di bursa saham pergerakan harga TELE tidak cukup memuaskan. Sepanjang 2015, harga saham TELE bergerak negatif 17,2 persen ke level Rp770 dari sebelumnya Rp930.

Grafik: Harga Saham TELE


sumber: Bareksa.com

Perusahaan perdagangan perangkat telekomunikasi yang berdiri sejak 2008 ini juga dikabarkan tengah berencana menjalin kerja sama dengan perusahaan transportasi online Go-Jek untuk menyediakan layanan Go-Pulsa. Dengan layanan ini, pembayaran pulsa oleh pelanggan akan difasilitasi oleh Go-Jek sehingga TELE tidak akan kesulitan dalam segi penerimaan pembayaran pelanggan. (Baca juga: Go-Jek Rambah Bisnis Pulsa, Gandeng PT Tiphone Mobile Dirikan Go-Pulsa)