FUND FLASH: IHSG Melemah, Return Reksa Dana Kharisma Kapital Prima 22,5% Sebulan

Bareksa • 08 Jan 2016

an image
Refleksi seorang pengunjung di layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Kembali naiknya yield Obligasi turut melemahkan kinerja reksa dana pendapatan tetap

Bareksa.com - Berikut reksa dana dengan return tertinggi dalam sebulan terakhir:

1) Reksa Dana Saham: Kharisma Kapital Prima (22,58%)
2) Reksa Dana Saham Syariah: Pratama Syariah (3,45%)
3) Reksa Dana Campuran: HPAM Flexi Plus (11,88%)
4) Reksa Dana Campuran Syariah: Pratama Syariah Berimbang (2,67%)
5) Reksa Dana Pendapatan Tetap:  Lautandhana Fixed Income (18,05%)
6) Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah: I-Hajj Syariah Fund (0,79%)
7) Reksa Dana Pasar Uang: Bahana Liquid Priority Fund (2,29%)
8) Reksa Dana Pasar Uang Syariah: Emco Barokah Syariah (0,62%)

Benchmark Reksa Dana:

- Inflasi Desember: 0,96%
- Bunga Deposito Januari Setelah Dikurangi Pajak: 0,47%
- IHSG: 1,10%
- Indeks Reksa Dana Saham: 1,25%
- Indeks Reksa Dana Saham Syariah: 0,52%
- Indeks Reksa Dana Campuran: 0,10%
- Indeks Reksa Dana Campuran Syariah: 0,62%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap: -0,49%
- Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap Syariah: -0,22%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang: 0,18%
- Indeks Reksa Dana Pasar Uang Syariah: 0,09%

Summary

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin (Kamis, 7 Januari 2016), ditutup melemah 1,7 persen setelah menguat pada perdagangan sebelumnya. IHSG bergerak ke level 4.530,44 didorong oleh pelemahan indeks aneka industri yang turun 2,80 persen.

Kembali melemahnya IHSG mendorong pelemahan kinerja reksa dana saham dan campuran. Namun jika dilihat dalam sebulan terakhir, Indeks reksa dana saham masih menunjukan pergerakan positif sebesar 1,25 persen, sementara indeks reksa dana campuran positif 0,10 persen.

Bagi investor yang tertarik untuk berinvestasi pada reksa dana saham, Anda dapat mempertimbangkan reksa dana dengan beta rendah sebagai pilihan. Beta merupakan ukuran volatilitas atau risiko sistematis dari suatu saham atau portofolio dibandingkan dengan volatilitas pasar secara keseluruhan.

Sehingga, untuk reksa dana saham berbeta relatif rendah, maka penurunan kinerjanya mungkin tidak sedalam IHSG. Untuk ulasan lebih lengkapnya, silahkan klik tautan ini.

Grafik: Pergerakan Indeks Reksa Dana Saham


sumber: Bareksa.com

Senada dengan pelemahan pada pasar saham, pasar obligasi pun kembali meredup yang ditandai dengan lonjakan yield obligasi benchmark 10 tahun. Per 7 Januari, yield obligasi benchmark 10 tahun naik ke level 8,84 persen setelah sebelumnya terus turun hingga 8,26 persen.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pasar spot kemarin ditutup menguat ke Rp13.880 per dolar Amerika. Didorong oleh positifnya data indeks kepercayaan konsumen Indonesia periode Desember 2015.

Naiknya yield obligasi yang menandakan penurunan harga obligasi, membuat kinerja reksa dana pendapatan tetap cenderung flat atau tidak banyak pergerakan. Return indeks reksa dana pendapatan tetap masih turun 0,49 persen dalam sebulan.

Berbeda dengan reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang masih diminati investor pada awal tahun 2016 ini. Return indeks reksa dana pasar uang pun dalam sebulan terakhir kembali naik menjadi 0,18 persen. Reksa dana pasar uang sangat cocok bagi investor yang ingin mencoba melakukan investasi atau pun yang belum bisa menerima tingginya risiko pada reksa dana jenis lainnya.