BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Saham Mana yang Selalu Jadi Target Window Dressing?

04 Desember 2015
Tags:
Saham Mana yang Selalu Jadi Target Window Dressing?
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan yang terlihat pada papan transaksi di Bursa Efek Indonesia - (Bareksa.com/Adam Rizky Nugroho)

Dalam 15 tahun terakhir, IHSG selalu naik pada Desember

Bareksa.com - Fenomena window dressing berpeluang untuk terjadi lagi pada akhir tahun ini, seperti terlihat dari kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Desember selama 10 tahun terakhir ini.

Apakah semua saham pasti akan naik, atau hanya sebagian saja?

Berdasarkan pantauan Bareksa.com, selama 25 tahun terakhir menunjukkan adanya kenaikan indeks saham sebanyak 88 persen kondisi (atau 23 kali kejadian) pada setiap Desember. Bahkan dalam 15 tahun terakhir, sebanyak 100 persen dari data membuktikan adanya kenaikan pada indeks saham selama periode Desember.

Promo Terbaru di Bareksa

Window dressing yang biasa dilakukan untuk mempercantik kinerja saham pada akhir tahun, ternyata terjadi tidak di keseluruhan saham. Akan tetapi terjadi pada saham-saham pilihan saja, yaitu saham yang tergolong blue chip. Saham-saham ini termasuk ke dalam Indeks LQ-45, dengan karakter paling likuid pergerakannya di bursa.

Grafik: Penguatan IHSG Vs. LQ45 Setiap Desember Sejak 2005-2014

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Indeks LQ45 per hari ini (Jumat, 4 Desember 2015) memiliki kapitalisasi pasar (market cap) sebesar Rp2.923 triliun. Angka tersebut setara dengan 62,2 persen dari total market cap IHSG yang mencapai Rp4.700 triliun. Bobot 45 saham paling likuid itu mendominasi lebih dari separuh valuasi IHSG sehingga dapat memengaruhi pergerakannya. Padahal, saat ini tercatat ada 521 emiten saham terbuka di Bursa Efek indonesia.

Bareksa juga menelusuri bahwa kinerja konsisten yang selalu naik pada Desember selama 10 tahun terakhir tidak terlihat pada sektor tertentu saja. Dalam periode pantauan Bareksa tersebut, dari sepuluh sektor di Bursa Efek Indonesia tidak ada satupun yang selalu menunjukkan kinerja positif pada Desember.

IHSG sejak awal tahun hingga 3 Desember 2015 sudah mencatat imbal hasil (return) negatif 13,19 persen. Pada saat yang sama, indeks LQ45 juga mencatatkan return minus 12,77 persen, lebih baik dibandingkan IHSG. Seluruh sektor masih mencatatkan return negatif sepanjang tahun ini dengan kinerja terburuk dipimpin oleh pertambangan.

Grafik: Perbandingan Return IHSG dan LQ45 Year To Date

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Presiden Direktur Onix Capital Krisno Triyanto Soekarno menilai window dressing pada akhir tahun ini berpeluang terjadi. Akan tetapi, tujuannya bukan membalikkan indeks menjadi positif, hanya saja memperkecil kerugian yang sudah terjadi sejak awal tahun.

"Kalau kita lakukan window dressing apakah harus ke level 5.400 lagi? Itu kan tidak mungkin. Jadi yang harus kita lakukan adalah bagaimana caranya grow another 10 percent sehingga jika dilihat sejak awal tahun minusnya tidak banyak," ujarnya dalam wawancara bersama Bareksa.com Kamis, 3 Desember 2015.

Dia menyarankan investor tidak terlalu memikirkan window dressing, tetapi mencari saham-saham blue chip yang sedang murah saat ini.

Window dressing biasanya dilakukan oleh pengelola keuangan, di mana saham-saham yang sedang melemah dan secara fundamental kurang baik dijual. Sementara saham yang sedang menguat dan memiliki fundamental baik akan dibeli. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar memberi kesan bahwa pengelola keuangan tersebut telah memilih saham yang benar dan memiliki kinerja baik.

Selain itu, dapat juga dilakukan dengan menggunakan “rekayasa” akuntansi untuk membuat neraca perusahaan dan laporan laba rugi tampak lebih baik daripada yang sebenarnya.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,01

Up0,38%
Up5,34%
Up9,67%
Up9,80%
Up18,64%
Up8,72%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,67

Up0,46%
Up5,00%
Up8,82%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,01

Up0,41%
Up4,45%
Up9,63%
Up9,89%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,45

Up1,10%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua