Bareksa.com - Ambrolnya pasar saham di China belum diikuti peningkatan arus dana keluar investor asing yang signifikan dari bursa Indonesia, demikian data yang dipantau analis Bareksa.
Sepanjang 1 Juni - 27 Juli 2015, jika diakumulasi, dana investor asing yang keluar hanya sekitar Rp4 triliun. Dana asing sudah lebih dulu terbang pada periode 1 Maret - 1 Mei 2015, sekitar Rp16 triliun. Penyebabnya, investor melihat outlook ekonomi Indonesia yang melambat pada kuartal pertama 2015.
Hingga jam 09.20 WIB, indeks Shanghai kembali terkoreksi 4,56 persen. Pemerintah China mengatakan siap membeli saham lebih banyak lagi, guna menahan pelemahan indeks lebih dalam. Bank Sentral China juga menyatakan bersiaga dengan kebijakan moneternya untuk menjaga likuiditas di pasar uang. Sebagaimana diberitakan Reuters.com, Bank Sentral China kembali menyuntikkan dana sebesar 50 miliar yuan (sekitar $8,05 miliar) ke pasar uang.
Indonesia masih terus terkena imbasnya. Pada jam 09.20 WIB Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia kembali terkoreksi 0,8 persen.
Grafik: Pergerakan Akumulasi Arus Dana Investor Asing di Pasar Saham
Sumber: Bareksa.com